Pengembangan Kompetensi Aparatur Perencana (Studi Kasus di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat)

Main Author: Amarullah, Dimas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191666/1/Dimas%20Amarullah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191666/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah adanya perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat serta perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat sehingga menuntut Aparatur Sipil Negara(ASN) sebagai penyelenggara pemerintahan agar terus meningkatkan kompetensinya sehingga dapat selalu menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya serta mengatasi setiap permasalahan yang muncul dalam upaya pelaksanaan pembangunan. Pentingnya peranan yang dimiliki oleh ASN sebagai sumber daya/ asset pembangunan karena kompetensi yang ia miliki dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya. Terkait dengan hal tersebut, aspek vital dalam pembangunan adalah perencanaan pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu ASN yang bertugas di organisasi pemerintah bidang perencanaan atau yang dapat disebut sebagai aparatur perencana, memiliki tugas yang sangat penting dalam pelaksanaan perencanaan program pembangunan. Penulisan Tesis dengan judul “Pengembangan Kompetensi Aparatur Perencana” merupakan sebuah studi kasus dengan rumusan masalah: Bagaimana upaya pengembangan kompetensi aparatur perencana di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat? Dan; apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya pengembangan kompetensi aparatur perencana di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumen dengan analisis data kualitatif model interaktif (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa upaya pengembangan kompetensi aparatur yang dilakukan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat dilakukan melalui 3(tiga) metode/ kegiatan belajar, yaitu pendidikan (education), pelatihan (training) dan pengembangan (development). Metode pendidikan dilakukan dengan menyelenggarakan program tugas belajar dan izin belajar dimana minat aparatur cukup tinggi dalam mengikuti program ini. Selanjutnya metode pelatihan dilaksanakan melalui program diklat teknis, diklat fungsional dan diklat struktural, dan ditemukan bahwa pelaksanaan diklat yang terkait teknis perencanaan masih sangat minim. Dan metode yang terakhir yaitu pengembangan yang dilakukan secara individu dan kelompok. Secara individu, pengembangan dilakukan melalui pemberian kebebasan bagi aparatur untuk berkarier di jabatan fungsional perencana maupun struktural, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa minat aparatur untuk berkarier di jabatan fungsional perencana masih sangat kurang. Terdapat beberapa faktor yang mendukung upaya pengembangan kompetensi aparatur, antara lain: 1) Tingginya motivasi aparatur dalam program pengembangan; 2) Adanya kejelasan karier jabatan fungsional maupun struktural. Selanjutnya ditemukan beberapa faktor yang menghambat upaya pengembangan kompetensi aparatur, antara lain: 1) Kurangnya komitmen pimpinan dalam mendukung program pengembangan aparatur; 2) Penempatan aparatur yang kurang sistematis atau tidak sesuai kebutuhan; dan 3) Koordinasi antar lembaga terkait yang belum berjalan dengan baik