Analisis Nilai Tambah Rantai Pasok Kopi Robusta Dengan Metode Hayami Di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
Main Authors: | Putra, Dimas Ikhfanul Dwi, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., Wike Agustin Prima Dania, STP., M.Eng., Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191650/1/0520100071%20-%20Dimas%20Ikhfanul%20Dwi%20Putra.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191650/ |
Daftar Isi:
- Nilai tambah merupakan kegiatan dalam proses yang menambah atau mengubah suatu produk atau jasa. Informasi yang didapat dari analisis nilai tambah yaitu nilai tambah, rasio nilai tambah, presentase nilai tambah dari nilai produk, balas jasa/upah tenaga kerja, bagian tenaga kerja, presentase imbalan tenaga kerjadari nilai tambah, keuntungan, dan tingkat keuntungan terhadap nilai tambah. Identifikasi nilai tambah dalam manajemen rantai pasok dapat diimplementasi dalam produksi kopi untuk mengetahui nilai tambah yang didapatkan setiap anggota pada rantai pasok di perkebunan kopi di Desa Taji. Faktor yang mempengaruhi nilai tambah yaitu kenaikkan harga pada input dan produktivitas, jika harga bahan baku naik maka nilai tambah yang di dapatkan akan turun, berbanding terbalik dengan tingkat produktivitas jika tingkat produktivitas naik maka nilai tambah yang di dapatkan akan naik.Tujuan penelitian ini menganalisis manajemen rantai pasok dan nilai tambah pada produk kopi robusta di Desa Taji. Metode hayami dapat digunakan untuk mengetahui besarnya nilai tambah untuk pengolahan dan pemasaran. Hayami yaitu metode yang memperkirakan perubahan nilai bahan baku setelah mendapatkan perlakuan. Nilai tambah yang terjadi dalam proses pengolahan yaitu selisih dari nilai produk dengan biaya bahan baku dan input lainnya. Besarnya nilai tambah dapat dipengaruhi oleh proses pengolahan yang vii didapatkan dan pengurangan biaya bahan baku dan input lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Nilai tambah terbesar pada rantai pasok kopi robusta di Desa Taji yaitu pada mata rantai produksi dengan produk bubuk kopi dengan nilai tambah sebesar Rp. 32.981,21/Kg. Nilai tambah terbesar tejadi pada produksi pengolahan nilai tambah kopi bubuk, hal ini dikarenakan proses pengolahan kopi bubuk melalui beberapa tahapan seperti penyortiran, pengupasan, pengeringan, roasting, dan penggilingan yang dapat mempengaruhi harga output yang diberikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan proses pengolahan produk kopi lainnya. Nilai tambah terkecil pada rantai pasok kopi robusta di Desa Taji yaitu pada mata rantai petani dengan nilai tambah sebesar Rp. 2000/Kg. Faktor yang mempengaruhi kecilnya nilai tambah pada mata rantai petani ini yaitu kurang memperhatikan iklim pada saat awal menanam, tidak memperhatikan kondisi tanah, serta tidak terdapat pemangkasan pada bagian – bagian yang tidak dikehendaki