Upaya Meminimasi Waste pada Proses Produksi Keripik Singkong UMKM Anugrah Jaya Menggunakan Metode Lean dan Six Sigma
Main Authors: | Anggraini, Silfia, Dr. Eng. Zefry Darmawan, ST. MT. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191612/1/Silfia%20Anggraini.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191612/ |
Daftar Isi:
- UMKM Anugrah Jaya merupakan jenis usaha yang memproduksi makanan ringan berupa aneka keripik seperti keripik singkong, keripik talas, dan keripik pisang dengan merek dagang Keripik Extra Delicious. UMKM Anugrah Jaya telah berdiri sejak tahun 2012 dengan pendirinya adalah Bapak Muhammad Nur dan terletak di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. UMKM ini memiliki satu produk unggulan karena paling banyak diminati pelanggan dan paling sering diproduksi yaitu keripik singkong, selain itu hanya proses produksi keripik singkong yang dilakukan dari awal hingga akhir di UMKM Anugrah Jaya. Namun dalam proses produksi keripik singkong masih terdapat beberapa pemborosan (waste) seperti adanya aktivitas non value added serta permasalahan kualitas yang menyebabkan adanya lost of product dan menghambat peningkatan produktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Lean dan Six Sigma. Metode Lean merupakan metode yang berfokus untuk meminimasi pemborosan (waste) dengan menyeimbangkan aliran proses dan mereduksi cycle time sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Metode Six Sigma adalah metode yang berfokus untuk mengurangi variasi proses, meningkatkan kontrol proses dan kualitas produk. Tool yang digunakan pada penelitian ini adalah value stream mapping yang berfungsi untuk menggambarkan aliran material dan informasi proses produksi keripik singkong. Selanjutnya melakukan identifikasi waste dan menentukan critical waste menggunakan kuesioner AHP sehingga didapatkan critical waste yaitu waste excess processing. Namun karena metode yang digunakan adalah lean dan six sigma maka, juga dilakukan perhitungan kapabilitas proses dari waste defect untuk mengetahui nilai sigma dari waste tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis akar masalah waste excess processing dan waste defect menggunakan tool 5 why analysis, kemudian menentukan akar masalah dari masing – masing waste yang bersifat extreme menggunakan kuesioner matriks penilaian risiko. Akar masalah yang bersifat extreme akan menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan. Apabila rekomendasi perbaikan tersebut diterapkan maka akan terjadi pengurangan total lost of product dan peningkatan nilai sigma.