Isolasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Eksopolisakarida asal Oncom Hitam

Main Authors: Kafa, Aswina Nadia, Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191610/1/0520100057%20-%20Aswina%20Nadia%20Kafa.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191610/
Daftar Isi:
  • Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang sering ditemukan pada makanan fermentasi. Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme GRAS (generally recognized as safe) dan memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai probiotik, anti mikroba, anti kanker, anti tumor, dan aktifitas anti oksidan. Selain itu, bakteri asam laktat memiliki potensi untuk menghasilkan eksopolisakarida dan telah banyak dikembangkan. Eksopolisakarida merupakan polisakarida yang berasal dari mikroorganisme dan disekresikan secara ekstraseluler. Eksopolisakarida sendiri telah banyak diaplikasikan dalam dunia industri, seperti sebagai penyalut obat-obatan, meningkatkan viskositas, stabilitas dan pemanis pada makanan. Data Badan Pusat Statistika menunjukkan kebutuhan Indonesia terhadap eksopolisakarida berupa xanthan gum sebesar 2.401 ton dengan nilai impornya mencapai 2.400 ton. Oleh karena itu, eksplorasi untuk memperoleh bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida dengan jumlah yang tinggi sangat dibutuhkan. Salah satu sumber yang berpotensi menjadi sumber bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida adalah Oncom Hitam. Oncom Hitam merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari campuran bungkil kacang tanah ataupun bungkil kelapa yang difermentasi oleh Rhizopus sp. atau Mucor sp.. Oncom Hitam memiliki bahan baku dan kapang yang mirip dengan Tempe, sehingga memiliki potensi untuk mengandung bakteri asam laktat seperti Tempe. Penelitian ini meliputi pengkayaan dan isolasi bakteri asam laktat, skrining bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida, pembuatan kurva pertumbuhan dan identifikasi bakteri asam laktat. Pembuatan kurva pertumbuhan dilakukan selama 96 jam dan diuji OD serta berat eksopolisakarida yang dihasilkan tiap 12 jam. Identifikasi yang dilakukan meliputi identifikasi morfologi koloni, pengecatan Gram dan uji katalase. Hasil penelitian didapatkan empat isolat yang dapat menghasilkan eksopolisakarida dimana dua isolat bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida dengan hasil tertinggi oleh isolat O5 sebanyak 7.67 ± 1.25 g/L dan O6 sebanyak 9 ± 1.41 g/L. Waktu optimal fermentasi untuk produksi eksopolisakarida yaitu selama 72 jam dengan berat 1.23 ± 0.19 g/L untuk isolat O5 dan 1.08 ± 0.25 g/L untuk isolat O6. Identifikasi yang dilakukan pada kedua bakteri tersebut memiliki karakteristik bulat kecil berwarna putih, elevasi convex dan margin entire, Gram positif berbentuk batang serta katalase negatif. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa didapatkan dua isolat asal Oncom Hitam yang dapat memproduksi eksopolisakarida dengan hasil yang tinggi. Waktu optimal untuk memproduksi eksopolisakarida dengan kedua isolat tersebut yaitu selama 72 jam. Saran penelitian selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan identifikasi bakteri secara molekuler untuk mengetahui detail strain yang diisolasi. Selain itu, optimasi produksi dan karakterisasi eksopolisakarida yang dihasilkan juga diperlukan untuk mengetahui jenis eksopolisakarida yang dihasilkan.