Perbedaan Jumlah Bakteri Orofaring Pada Tindakan Oral Hygiene Menggunakan Chlorhexidine 0.2% Antara Teknik Konvensional Dengan Komperehensif Pada Penderita Dengan Ventilator Mekanik

Main Author: Muzzaman, Mussalam Abu Khairi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191584/1/Mussalam%20Abu%20Khairi%20Muzzaman.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191584/
Daftar Isi:
  • LatarBelakang: Pneumonia terkait ventilator merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada pasien yang dirawat intensif dan berkaitan dengan kolonisasi bakteri orofaring. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan jumlah koloni bakteri orofaring pada kelompok yang dilakukan oral hygiene teknik konvensional dengan teknik komprehensif pada penderita dengan ventilator mekanik yang dirawat di ICU RSUD dr. Saiful Anwar Malang Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang melibatkan 32 subjek yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu teknik konvensional dan komprehensif. Pada kedua kelompok digunakan antiseptik chlorhexidine gluconate 0.2% yang diberikan secara konvensional (dengan kasa steril) dan komprehensif (antiseptik disemprotkan + penyikatan gigi) setiap 24 jam. Pemeriksaan jumlah koloni bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakulktas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah koloni bakteri orofaring yang antara sebelum dan sesudah tindakan oral hygiene baik pada kelompok teknik konvensional (2218.08±263.23 vs 1777.77±367.79 CFU/plate; Uji Wilcoxon, p = 0.002, n = 13) maupun teknik komprehensif (2044.8±432.64 vs 1606.1±656.58 CFU/plate; Uji Wilcoxon, p = 0.002, n = 10). Namun demikian, tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok perlakuan baik sebelum (Uji Mann Whitney, p = 0.269) maupun setelah perlakuan(Uji Mann Whitney, p = 0.295). Kesimpulan: Tindakan oral hygiene teknik konvensional dan komprehensif mampu menurunkan jumlah koloni bakteri orofaring secara signifikan. Tidak ada perbedaan jumlah koloni bakteri orofaring pada kedua kelompok perlakuan