Review: Isolasi, Karakterisasi, dan Aplikasi Bakteriofag sebagai Agen Antibiofilm

Main Authors: Febriansyah, Aldrian, Dr. Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191571/1/0520100048%20-%20Aldrian%20Febriansyah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191571/
Daftar Isi:
  • Beberapa bakteri patogen yang dapat menyebabkan kasus outbreak antara lain Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp, dan Vibrio cholerae. Bakteri-bakteri ini dapat membentuk biofilm untuk meningkatkan resistensinya terhadap lingkungan ekstrim. Biofilm dapat didefinisikan sebagai akumulasi dari sel mikrobial yang menempel dan tumbuh pada permukaan abiotik atau biotik. Metode yang sering digunakan untuk menghilangkan biofilm adalah dengan bahan kimia atau antibakteri, tapi hal itu kurang efektif. Maka dari itu diperlukan alternatif lain untuk menanggulanginya, yaitu menggunakan bakteriofag karena relatif lebih aman dan bekerja secara spesifik sehingga lebih efektif. Bakteriofag litik mempunyai kemampuan untuk melisiskan sel bakteri dengan cepat dan spesifik, sehingga direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengganti bahan kimia dan antibiotik. Metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteriofag disebut metode double layer agar. Hal- hal yang perlu dilakukan untuk karakterisasi bakteriofag meliputi morfologi, penentuan host range, kurva pertumbuhan, uji stabilitas pH dan suhu, serta uji adsorpsi. Pengaplikasian bakteriofag sebagai agen antibiofilm dilakukan pada permukaan stainless steel, karet, dan sayur segar. Hasil yang didapatkan dari berbagai sumber menyatakan bahwa bakteriofag yang berhasil diisolasi akan membentuk plak atau zona bening pada media yang ditumbuhi bakteri. Hasil yang didapatkan dari pengaplikasian bakteriofag di berbagai permukaan membuktikan bahwa bakteriofag dapat menurunkan jumlah bakteri yang membentuk biofilm dengan cukup signifikan. Berdasarkan berbagai sumber yang didapatkan, bakteriofag terbukti dapat diisolasi dari berbagai sumber, seperti lingkungan sekitar ataupun bahan pangan. Selain itu bakteriofag juga terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri pembentuk biofilm dengan mekanisme litik pada permukaan padat seperti stainless steel, karet, dan sayuran segar. Maka dari itu harapannya bakteriofag dapat digunakan sebagai agen antibiofilm pada industri pangan ataupun non-pangan