Penerapan Metode Six Sigma untuk Mengurangi Cacat Produk Susu Sterilisasi di PT ABC, Bogor, Jawa Barat
Main Authors: | Sabilla, Aghnia, Dr. Ir. Sukardi, MS, Ir. Usman Effendi, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191559/1/0520100043%20-%20Aghnia%20Sabilla.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191559/ |
Daftar Isi:
- Pada zaman globalisasi ini, kualitas merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam persaingan industri. Hal ini dikarenakan kualitas merupakan faktor yang dituntut oleh konsumen. PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak pada pengolahan minuman bernutrisi, antara lain minuman susu sterilisasi, susu nutrisi penurun kolestrol, dan minuman berserat untuk kesehatan. Akan tetapi, produksi susu sterilisasi di PT ABC masih terdapat banyak produk cacat yang dihasilkan, terutama dari kerusakan fisik botol. Banyaknya produk cacat menjadi salah satu permasalahan yang dapat menurunkan keuntungan perusahaan karena mengurangi jumlah produk yang akan dipasarkan nantinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kecacatan produk dan penyebab kecacatan produk susu di PT ABC dengan menggunakan metode six sigma. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan usulan perbaikan kepada perusahaan yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kecacatan produk. Penelitian ini menggunakan metode six sigma, dimana untuk menghapus cacat produksi, yang berujung pada kepuasan konsumen. DMAIC merupakan siklus perbaikan kualitas yang digunakan didalam metode six sigma dan bekerja secara berkesinambungan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (Caesaron dan Simatupang, 2015). Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data cacat produk susu sterilisasi selama Januari 2019 sampai Januari 2020. Data lainnya yaitu alur proses produksi, mesin-mesin, dan data pendukung lainnya. Output yang diharapkan yaitu mengetahui penyebab dari beberapa jenis defect produk yang paling dominan. Diharapkan dengan metode six sigma, perusahaan dapat mengetahui penyebab terjadinya cacat produk yang terjadi dan dapat meningkatkan kualitas produknya. Hasil yang didapatkan yaitu nilai sigma rata-rata satu tahun terakhir adalah 4,169. Nilai cp diperoleh sebesar 1,389 yang berarti bahwa perusahaan memiliki kapabilitas proses yang baik. Kemudian pada hasil peta kendali p didapatkan masih banyak proporsi cacat yang keluar dari batas kendali yang artinya terdapat proses diluar kendali. Diketahui juga hasil diagram pareto menunjukkan jenis defect yang paling dominan pada produksi susu sterilisasi adalah penyok dan alucap lecet. Penyebab botol penyok dan lecet pada alucap terjadi karena proses yang terjadi di dalam retort. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor manusia, mesin, metode, dan material bahan pengemas. Faktor manusia terjadi karena kurangnya ketelitian saat melakukan proses loading sehingga terdapat space kosong yang mengakibatkan potensi penyok dan lecet pada botol. Faktor mesin terjadi karena terdapat desain yang kurang sesuai pada keranjang yang menyebabkan penyok pada sisi botol dan terjadi gesekan antara spacer dan alucap yang mengakibatkan lecet. Selain itu faktor berat botol dapat mempengaruhi kerusakan botol. Perbaikan yang dilakukan sebaiknya melakukan training kepada operator, perbaikan pada mesin yang rusak dan mendesain ulang keranjang, dan membuat standar baru terkait standar berat botol dan alucap, serta melakukan monitoring dan maintenance secara berkala terhadap mesin