Pengaruh Penambahan Nanohidroksiapatit Tulang Sapi Terhadap Kekerasan Model Gigi Berbahan Dasar Self Cured Acrylic sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Klinis Prostodonsia
Main Authors: | Assyarifah, Silmi, drg. Fatima,, Sp.Pros.,, drg. Citra Insany I.,, M.Med.Ed. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191554/1/Silmi%20Assyarifah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191554/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Model gigi buatan pabrik yang digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan preparasi gigi di preklinik saat ini belum sepenuhnya mampu merepresentasikan sifat mekanik dari gigi asli. Self-cured acrilic dengan penambahan nanohidroksiapatit tulang sapi diharapkan dapat menjadi bahan potensial yang sifat mekanik kekerasannya mendekati gigi asli sebagai upaya pengembangan media pembelajaran yang baru. Tujuan: Mengetahui kekerasan permukaan model gigi self-cured acrylic dengan dan tanpa penambahan nanohidroksiapatit tulang sapi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Observational Analytic dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Hidroksiapatit hasil sintesis metode basah dipreparasi menjadi berukuran nano dengan prosedur ball milling. Sampel acrylic block berjumlah 24 berbahan dasar self-cured acrylic (12mm x 12mm x 3mm) meliputi 6 buah tanpa penambahan bahan dan 6 buah pada masing masing penambahan nanohidroksiapatit 2%, 5%, dan 8%. Sampel diinkubasi dalam aquades pada suhu 37oC selama 24 jam, lalu dilakukan uji kekerasan menggunakan alat Vicker’s Microhardness Tester. Hasil: c. Pada pengujian statistik Oneway Anova didapatkan nilai signifikansi p=0,000 dimana p<0,05. Dari hasil uji statistik didapatkan perbedaan nilai kekerasan yang signifikan dari penambahan nanohidroksiapatit tulang sapi pada bahan self-cured acrylic. Kesimpulan: Penambahan nanohidroksiapatit tulang sapi pada bahan self-cured acrylic dapat meningkatkan kekerasan permukaan secara signifikan, sehingga berpeluang menjadi media pembelajaran model gigi baru yang lebih baik bagi mahasiswa preklinik bidang prostodonsia.