Pengaruh Manajemen Laba Dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi
Main Authors: | Rahayu, Run, Prof. Drs. Gugus Irianto,, MSA., Ph.D., Ak, Dr. Arum Prastiwi,, SE., M.Si., Ak |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191542/1/Ruri%20Rahayu.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191542/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manajemen laba dan media exposure terhadap pengungkapan corporate social responsibility yang dimoderasi oleh corporate governance. Penelitian ini menggunakan data sekunder pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode lima tahun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh total 67 observasi yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda dan moderated regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba dan media exposure dapat meningkatkan pengungkapan corporate social responsibility. Manajer yang melakukan manajemen laba akan mengungkapkan lebih banyak informasi tentang aktivitas CSR untuk memuaskan stakeholder dan mengalihkan perhatian serta pengawasan stakeholder. Selain itu, media exposure yang tinggi juga akan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi terkait CSR secara lebih luas. Paparan dari media akan mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap perusahaan, sehingga pengungkapan CSR menjadi sinyal baik yang digunakan oleh perusahaan untuk merespon paparan lingkungan sosial tersebut. Selanjutnya, dewan komisaris, komisaris independen dan komite audit tidak dapat memperlemah pengaruh manajemen laba terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan dewan komisaris dan komite audit ditemukan dapat memperkuat pengaruh media exposure terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Hasil ini mendukung teori agensi bahwa kehadiran dewan komisaris dan komite audit dapat mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang bersifat sukarela seperti pengungkapan CSR. Namun, komisaris independen tidak dapat memperkuat pengaruh media exposure terhadap pengungkapan corporate social responsibility.