Systematic Literature Review Pengembangan Formulasi Niosom pada Terapi Topikal Anti-acne

Main Authors: Kusumawardhani, Sylvia Priscilia, apt. Oktavia Eka Puspita, S.Farm., M.Sc., apt. Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191502/1/Sylvia%20Priscilia%20Kusumawardhani.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191502/
Daftar Isi:
  • Niosom merupakan sistem vesikel yang tersusun dari surfaktan non ionik, kolesterol, dan charge inducer dengan aqueous core pada bagian intinya. Penggunaan niosom pada terapi topikal anti-acne telah banyak dikembangkan dikarenakan memiliki keuntungan seperti dapat meminimalisir terjadinya transepidermal water loss (TEWL) dan dapat melepaskan obat selektif pada unit pilosebaceous sehingga dapat meminimalkan terjadinya efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan formulasi niosom pada sediaan topikal anti-acne yang dapat menghasilkan formulasi yang optimal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode Systematic Literature Review yang menggunakan data sekunder yang berasal dari database yaitu Google Scholar, Crossreff, Scopus, dan PubMed. Hasil sintesis 9 artikel final, tipe surfaktan yang dapat digunakan dalam memformulasikan niosom pada terapi topikal anti-acne yaitu tipe Span 20, 40, 60, 80, dan 85. Tipe Span 80 maupun Span 60 serta rasio konsentrasi molar kolesterol yang lebih rendah maupun ditingkatkan mampu menghasilkan formulasi yang optimal. Benzoyl peroxide dan asam rosmarinat yang diformulasikan dalam niosom memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dan dapat dilihat dari nilai Minimum Inhibitory Concentration serta zona hambat terhadap bakteri penyebab jerawat. Dapat disimpulkan bahwa formulasi niosom pada sediaan topikal anti-acne yang optimal didapatkan jika menghasilkan ukuran partikel yang kecil, nilai potensial zeta yang negatif, dan nilai entrapment efficiency yang tinggi yang dapat dicapai menggunakan surfaktan tipe Span 60 dan Span 80 serta rasio konsentrasi molar surfaktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio konsentrasi molar kolesterol. Senyawa anti-acne yang diformulasikan dalam niosom memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan senyawa anti-acne yang tidak diformulasikan dalam niosom.