Pemberian Limbah Cair Tahu Terhadap Ekspresi RANKL dan Jumlah Sel Osteoklas pada Tikus Model Periodontitis

Main Authors: Anwar, Saiful, drg. Dini Rachmawati, Sp,KGA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191500/1/SAIFUL%20ANWAR.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191500/
Daftar Isi:
  • Periodontitis adalah keradangan dari jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh bakteri anaerob yang mengakibatkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar. Obat antiinflamasi digunakan untuk penyakit periodontal yaitu golongan non steroid. Adanya efek samping yang ditimbulkan obat antiinflamasi maka perlu alternatif yang lebih aman seperti limbah cair tahu. Limbah oleh industri pembuatan tahu lebih banyak berupa cairan yang masih mengandung isoflavon sehingga dapat dimanfaatkan dalam menjaga kesehatan jaringan periodontal. Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian limbah cair tahu terhadap kesehatan periodontal tikus model periodontitis. Metode: Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan 5 kelompok yaitu: K- (tanpa perlakuan), K+ (perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali), KE-1 (perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali + limbah cair tahu 6ml/KgBB), KE-2 (perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali + limbah cair tahu 12ml/KgBB), dan KE-3 (perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali + limbah cair tahu 18ml/KgBB) dan setelah 28 hari dilakukan pengambilan tulang alveolar untuk dibuat preparat HE dan IHK. Pengamatan RANKL dan sel osteoklas dilakukan dengan miskroskop cahaya dengan perbesaran 400x dan dengan 5 lapang pandang. Hasil: Uji One way annova dan uji tukey HSD menunjukan adanya pengaruh pemberian limbah cair tahu terhadap ekspresi RANKL dan sel osteoklas (p<0,05). Dan pada uji korelasi pearson menunjukan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara dosis yang diberikan dengan ekspresi RANKL dan sel osteoklas (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian limbah cair tahu berbagai dosis memiliki hubungan yang signifikan terhadap ekspresi RANKL dan jumlah sel Osteoklas pada tikus wistar dan dosis 18ml/KgBB memiliki kemampuan yang paling efektif untuk menekan jumlah ekspresi RANKL dan sel osteoklas.