Perbedaan Pola Sidik Bibir Dengan Metode Domiaty Pada Jenis Kelamin Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya

Main Authors: Riskayanti, -, drg. Astika Swastirani,, M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191492/1/Riskayanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191492/
Daftar Isi:
  • Kejahatan atau tindakan kriminal merupakan perbuatan merugikan seseorang. Tindakan kriman bertentangan dengan norma hukum, sosial maupun agama. Berasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) mengenai kasus kejahatan secara umum di Indonesia meningkat pada periode 2014-2016, terutama pada kasus asusila di Jawa Timur pada tahun 2017 memasuki posisi tertinggi. Pada kasus kejahatan ditemukan alat bukti berupa sidik bibir. Sidik bibir dapat digunakan untuk identifikasi forensik untuk menyelesaikan kasus kejahatan. Pada tahun 1985-1997 di Polandia terdapat 34 kasus kejahatan yang berhasil dipecahkan menggunakan sidik bibir. Sidik bibir merupakan suatu pola kerutan dan celah pada permukaan mukosa bibir. Pola pada bibir berbeda tiap individunya karena dipengaruhi oleh faktor perbedaan jenis kelamin, ras dan usia. Jenis kelamin mempengaruhi pola sidik bibir karena perbedaan ketebalan bibir laki-laki dan perempuan berbeda. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui perbedaan pola sidik bibir dengan metode Domiaty pada jenis kelamin mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Besar sampel sebanyak 80 orang, bibir subjek diaplikasikan lipstik dan ditempelkan selotip untuk mendapatkan pola sidik bibir, untuk di analisis menggunakan software adobe photoshop cc 2015 kemudian mengklasifikasikan dengan tipe Domiaty. Data dianalisis dengan uji Fisher exact test. Hasil didaptkan nilai signifikansi p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan pola sidik bibir antara laki-laki dan perempuan. Pola sidik bibir dominan ditemukan pada laki-laki adalah tipe C sedangkan pada perempuan pola dominan adalah tipe H.