Hubungan Antara Kadar Kreatinin Serum Pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan Terapi Tenofovir di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
Main Authors: | Nirwansyah, Farah Nisa Sawitri, dr. Niniek Budiarti, Sp.PD-KTI, Dr. dr. Aswoco Andyk Asmoro, Sp.An., FIPM |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191411/1/Farah%20Nisa%20Sawitri%20Nirwansyah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191411/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian dapat menimbulkan AIDS. Hal yang dapat dilakukan untuk mengobati pasien HIV ialah dengan pemberian terapi ARV. Namun, salah satu efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan ARV adalah gangguan fungsi ginjal. Gangguan fungsi ginjal ditandai dengan meningkatnya kadar kreatinin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar Kreatinin serum pasien HIV dengan terapi Tenofovir di RSUD dr. Saiful Anwar, Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan menggunakan data kadar Kreatinin yang berasal dari rekam medis pasien. 41 sampel kadar Kreatinin pasien yang diterapi Tenofovir dan 42 sampel kadar Kreatinin pasien yang tidak diterapi Tenofovir selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik Independent T-Test dan Chi square. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,147 dengan p sebesar 0,185 (p>0,05), yang artinya tinggi rendahnya kadar Kreatinin pasien tidak berhubungan dengan diberikan atau tidaknya terapi Tenofovir pada pasien. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar Kreatinin serum pada pasien HIV/AIDS dengan terapi Tenofovir.