Perbedaan Jumlah Sel Osteoblas setelah Pemberian Mikrohidroksiapatit dan Nanohidroksiapatit dalam Proses Remodelling Tulang Rattus novergicus

Main Authors: Marta, Nanda Lailatussuraya, drg. Ariyati Retno Pratiwi,, M. Kes
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191393/1/NANDA%20LAILATUSSURAYA%20MARTA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191393/
Daftar Isi:
  • Ekstraksi gigi dapat menimbulkan perubahan dimensi tulang alveolar karena adanya resorpsi tulang. Perubahan dimensi tulang alveolar dapat dicegah dengan grafting agar remodelling tulang berlangsung dengan optimal. Graft hidroksiapatit gigi molar ke-3 bersifat biokompatibel, bioaktif, mengandung kalsium dan fosfat. Partikel graft mikrohidroksiapatit dan nanohidroksiapatit yang dimasukkan dalam soket gigi mempengaruhi remodelling tulang. Nanoteknologi dapat meningkatkan adhesi, proliferasi dan diferensiasi sel pembentuk tulang karena partikelnya mudah berinteraksi dengan sel tubuh. Salah satu indikator remodelling tulang adalah jumlah sel osteoblas disekitar soket gigi. Sel osteoblas berperan membentuk matriks tulang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel osteoblas setelah pemberian mikrohidroksiapatit dan nanohidroksiapatit dalam proses remodelling tulang pasca ekstraksi gigi pada Rattus novergicus. Penelitian ini menggunakan true experimental secara in vivo dengan rancangan penelitian berupa randomized post test only control group design yang membagi kelompok hewan coba berdasarkan perlakukan terhadap soket gigi pasca tindakan ekstraksi gigi. Terdapat 3 kelompok hewan coba yaitu K(tidak diberi hidroksiapatit), P1(diberi mikrohidroksiapatit), dan P2(diberi nanohidroksiapatit). Penelitian ini diawali dengan pembuatan graft gigi molar ke-3 dengan teknik ball-milling dan karakterisasi material graft sebelum dimasukkan soket gigi. Hasil karakterisasi dengan menggunakan XRD menunjukkan adanya kandungan hidroksiapatit dalam material graft gigi molar ke-3. Identifikasi ukuran partikel dengan menggunakan PSA menunjukkan bahwa ukuran partikel hidroksiapatit 3.275,1 nm dan 234,2 nm. Hewan coba didekaputasi pada hari ke-14 pasca ekstraksi gigi untuk pembuatan preparat soket gigi dengan pewarnaan Hematoksillin-Eosin. Pengamatan osteoblas dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x. Analisis one-way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada ketiga kelompok tersebut (p≤0.05). Berdasarkan uji post hoc test disimpulkan terdapat perbedaan antara P1 dan P2 (p≤0.05). Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah sel osteoblas setelah pemberian mikrohidroksiapatit dan nanohidroksiapatit dalam proses remodelling tulang pasca ekstraksi gigi pada Rattus novergicus.