Pengaruh Dosis Serbuk Daun Mangrove Sonneratia caseolaris. Dan Suhu Purifikasi terhadap Mutu Hasil Purifikasi Minyak Ikan Tuna (Thunnus sp.)
Main Authors: | Baihaqi, Rifqi, Dr. Ir. Bambang Budi S, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191384/1/0520080557-Rifqi%20Baihaqi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191384/ |
Daftar Isi:
- Salah satu hasil samping industri perikanan adalah sisa bagian tubuh ikan yang tidak terpakai seperti tulang, kepala dan organ pencernaan ikan, pada umumnya bagian tersebut dijadikan hasil samping industri berbentuk minyak ikan. Agar minyak ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik maka perlu dilakukan purifikasi. Minyak ikan memiliki sifat yang mudah teroksidasi dan nantinya akan menyebabkan ketengikan pada minyak ikan. Salah satu cara untuk menghambat terjadinya proses oksidasi adalah penambahan antioksidan pada minyak ikan. Sonneratia caseolaris merupakan salah satu jenis mangrove yang terdapat di Indonesia. Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa mangrove S. caseolaris memiliki kandungan antioksidan alami yang baik. Penggunaan antioksidan alami digunakan untuk mengganti antioksidan sintesis dikarenakan pada antioksidan sisntesis memiliki efek samping pada Kesehatan Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020 hingga November 2020 di laboraturium Ilmu Teknologi Hasil Perairan (Divisi Perekayasaan Hasil Perikanan) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Kota Malang dan di Laboraturium Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Kota Surabaya Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelititan utama dilakukan untuk menentukan optimasi formula purifikasi minyak ikan tuna (Thunnus sp.) menggunakan program Design Expert v 7.0 dengan menggunakan 2 faktor yaitu Serbuk Mangrove (A) dan Suhu Purifikasi (B) Penelitian dilakukan 2 tahap yaitu penelitan pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui IC 50 ekstrak daun mangrove S. caseolaris dari pelarut yang berbeda yaitu etanol etil asetat dan nheksan Penelitian Utama terdiri dari beberapa tahapan yaitu 1) Tahapan pembuatan rancangan formulasi dan respon 2) Penetapan formulasi dan uji 3) Analisis Respon 4) Penetapan optimasi formula 5) Validasi hasil Optimasi. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu bilangan peroksida (R1), asam lemak bebas (R2), bilangan TBA (R3), dan bilangan Iod (R4) setelah didapat hasil yang optimum selanjutnya dilakukan uji profil asam lemak. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan hasil sebagaimana berikut. Hasil terbaik dari uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH adalah pelarut etanol dengan rata rata IC50 sebesar 34,8 ppm diikuti dengan pelarut etil asetat dengan rata rata IC50 sebesar 38 ppm dan terrendah pada pelarut N-Heksan dengan rata rata IC50 sebesar 109,9 ppm. Hasil penelitian Utama didapatkan hasil sebagaimana berikut . Hasil respon bilangan peroksida menunjukkan kisaran nilai antara 11 Meq/1000g hingga 14,2 Meq/1000g. Nilai respon bilangan peroksida tertinggi sebesar 14,2 Meq/1000g. Sedangkan untuk respon bilangan peroksida terrendah sebesar 11 Meq/1000g. Pada respon asam lemak bebas menunjukkan kisaran nilai antara 3,97 % hingga 4,85%. Nilai respon asam lemak bebas tertinggi sebesar 4,85%. Sedangkan untuk respon asam lemak bebas terrendah sebesar 3,97%. Pada respon bilangan TBA menunjukkan kisaran nilai antara 4,58 viii mg/malonaldehid hingga 6,77 mg/malonaldehid. Nilai respon bilangan TBA tertinggi sebesar 6,77 mg/malonaldehid, sedangkan untuk respon bilangan TBA terrendah sebesar 4,58 mg/malonaldehid. Pada respon bilangan Iod menunjukkan kisaran nilai antara 69,75 I/100g hingga 101,52 I/100g Nilai respon bilangan Iod tertinggi sebesar 101,52 I/100g, sedangkan untuk respon bilangan Iod terrendah sebesar 69,75 I/100g . Untuk hasil optimasi dan validasi didapatkan hasil sebagaimana berikut. Serbuk mangrove sebanyak 10 gram dan suhu purifikasi sebesar 70°C. dengan prediksi respon bilangan peroksida yang dihasilkan 10,9886 Meq/1000g, asam lemak bebas 4,04154%, bilangan TBA 4,6911 mg/malonaldehid, bilangan iod 98,704 I/100g formulasi yang dipilih dikarenakan pada formulasi tersebut memiliki nilai desirability sebesar 0,944. Sedangkan hasil validasi dari optimasi tersebut adalah untuk respon bilangan peroksida sebesar 10,8 Meq/1000g, asam lemak bebas sebesar 4,06%, bilangan TBA sebesar 4,6425 mg/malonaldehid, bilangan iod sebesar 100,25 I/100g. Identifikasi profil asam lemak didapatkan hasil sebagai berikut yaitu asam lemak jenuh pada hasil purifikasi minyak ikan tuna sebanyak 32,2% dengan jenis asam lemak jenuh terbanyak terdapat pada asam lemak palmitat yaitu sebanyak 18,61% , sedangkan untuk jumlah asam lemak tak jenuh tunggal sebanyak 30,05% dengan jenis asam lemak tak jenuh tunggal terbanyak terdapat pada asam lemak oleat sebanyak 19,59%, dan untuk jumlah asam lemak jenuh jamak sebanyak 37,76% dengan jenis asam lemak tak jenuh jamak terbanyak terdapat pada asam lemak linoleat sebanyak 17,46%