Akurasi Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy Pada Tumor Kepala Leher Dibandingkan Dengan Pemeriksaan Histopatologi Di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Tipe B Wava Husada Kepanjen Malang Periode Tahun 2018-2020

Main Authors: Farahdina, Afifah Aulia, Ddr. DiahPrabawati Retnani, Sp.PA(K)., dr. Aina Angelina, Sp.PA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191369/1/Afifah%20Aulia%20Farahdina.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191369/
Daftar Isi:
  • Tumor kepala leher adalah benjolan abnormal yang berada di regio kepala dan leher, dapat berupa neoplasma maupun non-neoplasma. Neoplasma dibagi menjadi neoplasma jinak dan neoplasma ganas. Tumor non-neoplasma dapat disebabkan oleh radang atau inflamasi maupun kista. Neoplasma ganas yang sering ditemukan pada tumor kepala leher adalah karsinoma sel skuamosa. Keganasan kepala leher dapat dipengaruhi beberapa faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, virus HPV, tembakau, alkohol, makanan berpengawet. Pemeriksaan baku emas tumor kepala leher adalah histopatologi. FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) merupakan pemeriksaan yang minimal infasif, cepat dan murah yang dapat membantu diagnosis pre operatif tumor kepala leher. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui sensitfitas, spesifisitas, nilai prediksi negative, nilai prediksi positif, dan akurasi pemeriksaan FNAB pada tumor kepala leher dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Tipe B Wava Husada Kepanjen Malang Periode Tahun 2018-2020. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dan uji diagnostik dengan mengambil data sekunder berupa hasil pemeriksaan FNAB dan histopatologi. Pada penelitian ini didapatkan 32 pasien tumor kepala leher dengan pemeriksaan FNAB dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi. Dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi sebagai baku emas, menunjukkan bahwa akurasi diagnosis FNAB adalah sebesar 96,875% dengan sensitifitas 80%, spesifisitas 100%, nilai prediksi positif 100%, nilai prediksi negatif 96,43%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah FNAB dapat digunakan sebagai sarana diagnostik tumor kepala leher yang akurat, tetapi bukan sebagai pengganti diagnosis histopatologi yang masih menjadi diagnosis pasti untuk tumor kepala leher.