Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Karies Gigi pada Siswa Kelas 5 SD di Kota Malang

Main Authors: Puspaningtyas, Kristina Linggam, drg. Trining Widodorini,, M.Kes
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191327/1/Kristina%20Linggam%20Puspaningtyas.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191327/
Daftar Isi:
  • Karies gigi merupakan penyakit pada gigi akibat interaksi berbagai faktor, salah satunya adalah makanan dan minuman manis. Meningkatnya asupan makanan dan minuman manis, turut meningkatkan risiko terjadinya karies dan turut meningkatkan berat badan dan kemudian meningkatkan status gizi seseorang. Karies gigi dapat diukur menggunakan indeks DMF-T pada gigi permanen dan def-t pada gigi sulung. Status gizi dapat diukur menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Pada anak-anak usia 5-18 tahun, IMT dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia sehingga disebut indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan karies gigi pada siswa kelas 5 SD di Kota Malang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Purwantoro 2 dengan jumlah subjek sebanyak 50 siswa. Metode yang digunakan adalah pengukuran IMT/U, DMF-T, def-t, LLA, dan pengisian kuesioner frekuensi asupan makanan dan minuman manis. Hasil dari penelitian didapatkan sebagian besar hasil IMT/U subjek adalah normal (60%), DMF-T sangat rendah (54%), def-t sangat rendah (51,42%), LLA gizi baik (52%), dan frekuensi asupan makanan dan minuman manis adalah sedang (52%). Hasil analisis data menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antara IMT/U dengan DMF-T adalah p=0,999 r=0,000239 dan IMT/U dengan def-t adalah p=0,117 r=(-) 0,270. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan karies gigi sulung maupun gigi permanen.