Karakteristik Molekuler Gen Molting Inhibitor Hormone, Histopatologi Dan Identifikasi Fitoplankton Padatambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Terinfeksi White Feces Disease

Main Author: Anjaini, Jefri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191310/1/JEFRI%20ANJAINI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191310/
Daftar Isi:
  • Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (2016) melaporkan bahwa capaian produksi udang vaname meningkat hingga 100,83%. Target produksi udang nasional pada tahun 2018 menurut KKP (2018), ditargetkan mencapai 800 ribu ton. Udang vaname (L. vannamei) adalah udang alternatif selain udang windu (P. monodon) yang dapat dibudidayakan secara intensif. Permasalahan yang muncul pada komoditas budidaya udang vaname adalah penyakit berak putih (White Feces Disease). Serangan penyakit ini diawali dengan menurunnya kualitas lingkungan budidaya serta keluar berak putih. Tanda klinis lainnya yaitu lepasnya kulit luar udang (eksoskeleton) dan infestasi epibiosis dari protozoa gregarine dan perubahan warna perairan menjadi hijau biru. Salah satu gen pertumbuhan adalah Molting Inhibitor Hormone (MIH). Udang yang terinfeksi WFD proses pertumbuhan terhambat (cangkang keropos dan lembek) hal tersebut dikarenakan banyak faktor (lingkungan/kualitas air, bakteri, gregarine, blue green algae). Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi genetiK gen molting inhibitor hormone, identifikasi protozoa gregarin melalui histopatologi dan identifikasi fitoplankton penyebab blue green algae pada tambak udang yang terinfeksi White feces disease (WFD). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan kajian molekuler. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama adalah penentuan lokasi pengambilan sampel, pengambilan sampel udang vaname, pengamatan gejala klinis lapang, pengukuran kualitas air (pH, suhu, oksigen terlarut), histopatologi pada udang yang terinfeksi WFD dan pengamatan fitoplankton. Tahap dua yaitu uji laboratorium gen MIH dengan menggunakan PCR dan analisa sekuensing DNA. Penelitian ini nantinya akan menyajikan gambaran tentang gen MIH udang vaname yang terinfeksi White feces disease dan Udang yang tidak terinfeksi (udang sehat) secara terperinci dan dibandingkan dengan literatur yang ada tentang gen MIH dari udang vaname. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah analisis BLAST dari sampel udang vaname normal dan terinfeksi white feces disease pada lokasi tambak yang berbeda (Lamongan, Situbondo dan Tuban) menunjukan bahwa sampel terindentifikasi sebagai Gen MIH pada Udang Vaname dengan nilai Query cover 95-99%, nilai identity 99-100 dan e-value 0.0. panjang basepair gen MIH antara 264-288. Ditemukan perbedaan variasi genetik pada udang vaname yang terinfeksi WFD dibandingankan dengan udang normal (tidak terinfeksi WFD), terjadinya variasi genetik salah satunya disebabkan oleh mutasi genetik. Ditemukan protozoa gregarine pada hasil histopatologi insang, hepatopankreas dan usus serta ditemukan agragated transformed microvilli (ATM) yang menyerupai gregarine pada udang vaname yang terinfeksi WFD dan ditemukan jenis plankton (Cyanophyceae dan Chrysophyta) yang berbahaya bagi lingkungan budidaya tambak udang vaname dan mengindikasikan perairan tercemar