Analisis Efek Ekstrak Kulit Pisang Kepok Kuning ( Musa paradisiaca L. ) Terhadap Ukuran Dan Morfologi Bakteri Enterococcus faecalis Menggunakan Scanning Electron Microscope ( SEM )

Main Authors: Anggiarta, Kevin Satria, drg . Viranda Sutanti ,, M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191293/1/KEVIN%20SATRIA%20ANGGIARTA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191293/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penyakit pulpa dan periapikal merupakan penyakit yang seringkali mengalami kegagalan perawatan dikarenakan menetapnya infeksi pada pulpa dan periapikal. Bakteri yang dominan dalam proses infeksi tersebut adalah Enterococcus faecalis. Penggunaan antimikroba beralih ke bahan alami yang memiliki toksisitas rendah, murah serta memiliki sifat tahan lama. Kulit pisang kepok kuning memiliki banyak senyawa antibakteri seperti flavonoid, tannin alkaloid serta mudah ditemukan di Indonesia. Tujuan: Mengetahui gambaran perubahan morfologi dan ukuran bakteri Enterococcus faecalis setelah pemberian ekstrak kulit pisang kepok kuning (Musa paradisiaca L.) secara In vitro. Metode: Sampel konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok kuning 100%, 90%, 80%, 70%, 60% dan kontrol ditempat kan pada well yang terdapat coverslip. Tiap well diberikan BHI-B dan bakteri Enterococcus faecalis. Coverslip pada 5 konsentrasi dilakukan pelapisan menggunakan emas dan akan dilakukan foto menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil foto kemudian diamati panjang serta morfologi pada bakteri. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil: Rata – rata ukuran panjang bakteri yang diberikan ekstrak meningkat daripada bakteri yang tidak diberikan ekstrak sedangkan rata – rata ukuran lebar bakteri menunjukkan perubahan yang tidak menentu. Pada bakteri yang diberikan ekstrak menunjukkan perubahan morfologi pada bakteri berupa tonjolan (blebs). Kesimpulan: Ekstrak kulit pisang kepok kuning (Musa paradisiaca L.) memberikan gambaran perubahan morfologi dan ukuran bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro.