Pengaruh Pemberian Nanoliposom Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Jumlah Ekspresi RANKL (Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa B Ligand) Pada Model Diabetik Periodontitis Tikus Sprague dawley (Rattus Norvegicus)

Main Authors: Firdaus, Jasmine Dewinta, drg.Khusnul Munika Listari,, Sp.Perio
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191275/1/Jasmine%20Dewinta%20Firdaus.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191275/
Daftar Isi:
  • Periodontitis merupakan penyakit pada jaringan periodontal gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik. Periodontitis dan diabetes mellitus merupakan penyakit yang memiliki hubungan dua arah , tidak hanya diabetes mellitus yang menjadi faktor resiko dari periodontitis namun periodontitis juga dapat memperburuk kontrol glikemik. Nanoliposom ekstrak biji pepaya diketahui mengandung senyawa aktif berupa quercetin dan asam klorogenat yang dapat mempengaruhi jumlah RANKL pada proses osteoklastogenesis. Keunggulan nanoliposom baik dalam penetrasi sel sehingga meningkatkan penghantaran obat. Kekurangan dari bahan ekstrak adalah yang bentuk molekul besar sehingga sulit menembus membran lipid dan tidak mudah larut dengan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ekspresi RANKL pada model diabetik periodontitis Tikus Sprague dawley setelah diberikan nanoliposom ekstrak biji pepaya . Penelitian ini menggunakan sampel tikus putih sebanyak 36 ekor galur Sprague dawley yang dibagi menjadi 3 kelompok dengan 3 time series hari ke 3,7, dan 14. Masing-masing kelompok yaitu kelompok K (tikus diabetik periodontitis tanpa perlakuan), kelompok P1 (tikus diabetik periodontitis yang diberi ekstrak biji pepaya 96%) dan kelompok P2 (tikus diabetik periodontitis yang diberi nanoliposom ekstrak biji pepaya 96%). Ekstrak diberikan sebanyak 0,03 ml diteteskan pada sulkus gingiva pada dua insisif rahang bawah dan secara per oral 0,5 ml yang diberikan satu kali sehari. Ekspresi RANKL dihitung dengan pewarnaan IHK (immunohistokimia). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan uji Post Hoc Tukey. Berdasarkan hasil uji One way Anova hari ke-7 dan ke -14 menunjukkan perbedaan bermakna jumlah ekspresi RANKL (p<0,05) pada masing-masing kelompok. Uji Post Hoc hari ke-7dan ke -14 menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kelompok K dengan P1 (p<0,05), K dengan P2 (p<0,05) dan P1 dengan P2 (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah Nanoliposom ekstrak biji pepaya berpengaruh terhadap jumlah penurunan ekspresi RANKL pada model diabetik periodontitis tikus Sprague dawley.