Analisis Hubungan Lokasi Tumor Berdasarkan CT-Scan Toraks dengan Kejadian Mutasi Epidermal Growth Factor Reseptor (EGFR) Pada Pasien Adenokarsinoma Paru di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Main Authors: Nabila, Khansa, dr. Dini Rachma Erawati, Sp.Rad(K), dr. Andhika Yudistira, Sp.OT(K)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191265/1/Khansa%20Nabila.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191265/
Daftar Isi:
  • Kanker paru merupakan jenis kanker dengan jumlah terbanyak sekaligus jenis kanker penyebab kematian nomor satu di dunia. Jumlah kasus kanker paru di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 348.809, dimana sebanyak 207.210 kasus merupakan kasus kematian akibat kanker paru. Adenokarsinoma adalah jenis kanker paru yang paling yang paling sering muncul hingga mencapai 40% dari total kasus kanker paru. Adenokarsinoma biasanya ditemukan di bagian perifer dari paru (pleura, diafragma, dan pericardium). Pada pasien dengan adenokarsinoma paru seringkali ditemukan adanya mutasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR). Oleh karena itu, salah satu terapi untuk pasien dengan adenorkasinoma paru adalah dengan memberikan EGFR tyrosine kinase inhibitor (EGFR-TKI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Lokasi Tumor berdasarkan CT Scan Toraks dengan Mutasi Epidermal Growth Factor Reseptor (EGFR) pada Pasien Adenokarsinoma Paru di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan data sekunder hasil CT-scan toraks serta pemeriksaan immunohistokimia pasien. Data yang didapatkan sebanyak 76 data rekam medis yang dapat dianalisis dengan analisis statistik bivariat (Chi-square) dan analisis multivariat (Uji Regresi Logistik biner). Hasil yang diperoleh bahwa kategori lokasi tumor dalam hal ini sentral, perifer, dan campuran (sentral, perifer) tida memiliki hubungan dengan mutasi EGFR pada pasien adenokarsinoma paru. Hal itu dibuktikan dengan uji chi square diperoleh nilai p=0.936 yang berarti tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara lokasi tumor dengan mutasi EGFR.