Perbandingan tingkat pruritus pasien skabies yang diterapi dengan permethrin 5% dan pasien skabies yang diterapi dengan ekstrak daun mimba dilihat menggunakan instrumen pengukuran VAS dan VRS

Main Authors: Almira, Clarissa, Dr. dr. Dhelya Widasmara, Sp.KK(K), dr. Arif Widiatmoko, Sp.KK(K)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191244/1/Clarissa%20Almira.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191244/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penyakit skabies merupakan penyakit kulit yang terjadi hampir di semua pesantren dan dianggap tidak berbahaya. Di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, terdapat 14.798 pondok pesantren dengan prevalensi skabies cukup tinggi. Produk yang digunakan untuk membunuh tungau disebut skabisid. Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk terapi skabies, contohnya Permetrin krim 5%. Tanaman mimba tidak membunuh hama secara cepat, namun mengganggu hama pada proses metamorfosa, makan, pertumbuhan, reproduksi dan lainya sehingga dapat dimanfaatkan untuk skabisida. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat pruritus antara pasien skabies yang diterapi dengan permethrin 5% dan pasien skabies yang diterapi dengan ekstrak daun mimba menggunakan instrumen pengukuran VAS dan VRS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experiment yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pruritus antara pasien skabies yang diberi terapi permethrin 5% dan pasien skabies yang diberi terapi ekstrak daun mimba. Hasil: Didapatkan 41 pasien yang dibagi menjadi 2, yaitu 21 pasien diberi perlakuan permethrin dan 21 pasien lainnya diberi perlakuan ekstrak daun mimba. Pada pasien skabis yang diberi permethrin 5% ditemukan adanya perbedaan tingkat pruritus meggunakan VAS pada hari ke-0 dan hari ke-7 (p = 0,002) dan hari ke-7 dan hari ke-14 (p = 0,000), ditemukan perbedaan tingkat pruritus menggunakan VRS pada hari ke-0 dan hari ke-7 (p = 0,001) dan hari ke-7 dan hari ke-14 (p = 0,000). Pada pasien skabis yang diberi ekstrak daun mimba ditemukan adanya perbedaan tingkat pruritus meggunakan VAS pada hari ke-0 dan hari ke-7 (p = 0,002) dan hari ke-7 dan hari ke-14 (p = 0,000), perbedaan tingkat pruritus menggunakan VRS pada hari ke-0 dan hari ke-7 (p = 0,001) dan hari ke-7 dan hari ke-14 (p = 0,000). Kesimpulan: Lotion permetrin 5% dan losion ekstrak daun mimba 10% samasama baik dan mampu menurunkan tingkat pruritus secara signifikan pada pasien skabies dengan menggunakan pengukuran VAS dan VRS setelah 2 minggu terapi dibandingkan antara hari ke-0, hari ke-7 dan hari ke-14.