Studi Pustaka Distribusi dan Sebaran Lamun di Jawa Timur

Main Authors: Julianinda, Yanida Azhari, Citra Satrya Utama Demi, S.Pi, M.Si, Rarasrum Dyah Kasitowati, S.Kel., M.Si., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191219/1/Yanida%20Azhari%20Julianinda.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191219/
Daftar Isi:
  • Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah daratan yang berbatasan dengan laut. Adanya berbagai aktifitas manusia di sekitar wilayah pesisir dapat merusak ekosistem di wilayah tersebut dan mempengaruhi distribusinya. Salah satu jenis ekosistem yang akan berdampak dengan kegiatan manusia tersebut adalah ekosistem padang lamun. Sebagai ekosistem, fungsi ekologis yang unik dari padang lamun memberikan banyak manfaat bagi organisme yang tinggal di wilayah pesisir. Diantaranya sebagai tempat untuk mencari makan, tempat pemijahan, sebagai daerah asuhan serta perlindungan berbagai jenis biota laut. Namun demikian saat ini telah terjadi perubahan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang terjadi pada skala lokal dan global. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana distribusi dan sebaran jenis lamun yang ada di Indonesia khususnya Jawa Timur. Penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan wilayah distribusi lamun di Indonesia dan Jawa Timur yang dapat menjadi acuan mengenai sebaran, tipe substrat dan habitat dari lamun. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data 5 tahun terakhir (2016-2021). Pada prosesnya data tersebut diperoleh melalui informasi penelitian terdahulu. Jenis lamun yang ditemukan disetiap wilayah penelitian kemudian ditabulasi dan hasil sebaran jenis lamun digambarkan dalam bentuk peta. Hasil penelitian ini ditemukan 16 jenis lamun yang tersebar di Indonesia diantaranya, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila spinulosa, Syringodium iseotifolium, Thalassodendron ciliatum, Halophila sulawesii Halophila major, Ruppia maritima dan Halophila becarii. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur ditemukan sebanyak 11 jenis lamun di 8 lokasi penelitian diantaranya Lamongan, Gresik, Situbondo, Banyuwangi, Malang, Pacitan, Bangkalan, dan Sumenep. Jenis lamun yang ditemukan di Jawa Timur diantaranya Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Syringodium iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum. Jenis lamun yang paling sering ditemukan selama penelitian adalah jenis Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides. Kedua jenis tersebut ditemukan di 77 kota/kabupaten dari jumlah total 92 kota/kabupaten penelitian. Kondisi lamun di Jawa Timur juga tergolong cukup baik dengan nilai kerapatan tertinggi sebesar 2524-5592 ind/m2 pada Perairan Situbondo dan kerapatan jenis terendah sebesar 4,42-13,05 ind/m2 pada Perairan Banyuwangi. Untuk nilai persentase tutupan lamun tertinggi sebesar 37-62% di Perairan Situbondo dan persentase tutupan terendah sebesar 3,56-16,44% di Perairan Malang