Pengaruh Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Daya Hambat Bakteri Pseudomonas aeruginosa secara In Vitro

Main Authors: Astaqhfirnanda, Sandhy Ilyasa, Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, MS., Rani Yuwanita, S.Pi, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191185/1/SANDHY%20ILYASA%20ASTAQHFIRNANDA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191185/
Daftar Isi:
  • Intensifikasi budidaya meningkatkan peluang serangan penyakit pada ikan oleh bakteri hingga 33,9% dari penyebab penyakit lainnya. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang bersifat patogen oportunistik, dan dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun, serta cukup sering ditemukan pada perairan tawar. Kerugian kematian sekitar 173 ton ikan dan benih dan ekonomi yang mencapai 60% pembudidaya ikan tawar menjadikan alasan penelitian mencari alternatif pengobatan dan pencegahan sehingga tidak menimbulkan banyak residu atau limbah perairan. Ekstrak tanaman secara tradisional, salah satunya daun teh hijau (Camellia sinensis) telah banyak diteliti memiliki bahan aktif antibakteri sangat signifikan, meliputi alkaloid, flavonoid, tanin/fenol, dan saponin yang diduga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun teh hijau (C. sinensis) terhadap daya hambat bakteri P. aeruginosa secara in vitro dan mengetahui dosis MIC (Minimum Inhibiton Concetration) yang digunakan untuk uji cakram bakteri. Penelitian dilaksanakan pada Juni 2021 di CV. Sumber Rejeki Bandaran, Pasuruan menggunakan metode eksperimen dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) pemberian dosis ekstrak daun teh hijau yang berbeda, yaitu A (110 ppm), B (120 ppm), C (130 ppm), D (140 ppm), dan E (150 ppm) dengan kontrol positif menggunakan antibiotik tetracycline 30 ppm, serta kontrol negatif tanpa pemberian ekstrak. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Parameter uji yang digunakan berupa hasil pengamatan zona bening yang terbentuk sekitar kertas cakram yang telah ditumbuhi oleh bakteri P. aeruginosa dengan dosis ekstrak yang berbeda. Data yang didapat dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) sesuai rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Data hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Ekstrak daun teh hijau (C. sinensis) terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dengan dosis minimum 100 ppm melalui uji MIC terlebih dahulu. Hasil rata-rata zona bening yang didapatkan dari uji cakram pada penelitian adalah 110 ppm (7,63 mm), 120 ppm (7,86 mm), 130 ppm (8,48 mm), 140 ppm (9,38 mm), dan 150 ppm (10,27 mm). Hasil menunjukkan hubungan antara penambahan dosis perlakuan ekstrak daun teh terhadap diameter zona hambat berupa pola linier dengan persamaan y = -0,110 + 0,068x dan koefisien R2 = 0,9366. Hubungan antara pemberian dosis ekstrak daun teh hijau dalam menghambat bakteri P. aeruginosa memiliki respon yang semakin tinggi dosis, maka akan semakin besar zona bening yang terbentuk. Hasil tertinggi pada penelitian yaitu pada dosis 150 ppm sebesar 10,27 mm dan hasil terendah pada dosis 110 ppm sebesar 7,63 mm.