Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Dengan Jumlah Telur Yang Berbeda Pada Sarang Semi Alami Di Konservasi Penyu Pantai Cemara, Banyuwangi
Main Authors: | Rifatulillah, Nurul, Dr. Ir. Dewa gede Raka Wiadnya, M.Sc, M. Arif Rahman, S.Pi., M.App.Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191155/1/Nurul%20Rifatulillah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191155/ |
Daftar Isi:
- Penyu merupakan reptilia yang menghabiskan sebagian hidupnya di lautan serta dapat bermigrasi secara jarak jauh. Saat ini terdapat tujuh jenis penyu di dunia dan enam diantaranya terdapat di Indonesia salah satunya yaitu Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea). Penyu merupakan salah satu hewan yang dapat dikembangbiakkan melalui penangkaran semi alami. Sebagai Langkah awal dalam memulai penangkaran semi alami, Konservasi Penyu Pantai Cemara melakukan proses penetasan telur yang terkontrol dengan tujuan untuk mengantisipasi adanya permasalahan seperti pengambilan telur secara illegal yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, perusakan habitat peneluran penyu berupa perluasan pemukiman. Penelitian dilakukan pada bulan April hinggal Juni 2021 berada di Konservasi Pantai Cemara Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh jumlah telur penyu lekang pada sarang semi alami terhadap keberhasilan penetasan telur penyu lekang, untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh masa inkubasi terhadap keberhasilan penetasan telur penyu lekang, dan untuk mengetahui kondisi parameter lingkungan pada perbedaan jumlah telur di sarang semi alami. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 perlakuan yang berbeda pada jumlah telur setiap sarangnya yaitu 30 butir, 40 butir, dan 50 butir. Sedangkan untuk Analisa pada penelitian ini menggunakan one-way ANOVA dan BNT. Hasil presentase keberhasilan penetasan dari 3 perlakuan yang telah dilakukan yaitu pada jumlah telur 50 butir memiliki presentase terbesar yaitu 94,67% sedangkan pada jumlah telur 30 butir memiliki presentase yaitu 81,11% dan pada jumlah telur 40 butir yaitu 84,17%. Hasil uji ANOVA menunjukkan hasil bahwa jumlah telur yang berbeda pada setiap sarang berpengaruh nyata pada keberhasilan penetasan. Berdasarkan uji BNT bahwa tingkat keberhasilan terendah diperoleh dengan jumlah telur 30 butir dan tidak berbeda nyata dengan jumlah telur 40 butir. Tingkat keberhasilan tertinggi diperoleh dengan jumlah telur 50 butir. Hasil Uji ANOVA pada masa inkubasi menunjukkan hasil jumlah telur yang berbeda berpengaruh nyata terhadap masa inkubasi telur penyu lekang. Berdasarkan uji BNT masa inkubasi terpendek diperoleh dengan jumlah telur 50 butir dan tidak berbeda nyata dengan jumlah telur 40 butir. Masa inkubasi terpanjang diperoleh dengan jumlah telur 30 butir dan tidak berbeda nyata dengan jumlah telur 40 butir. Parameter lingkungan memiliki rerata suhu yaitu 28,82 – 30,09 0C, kelembapan yaitu 72,26% - 79,88%, dan pH yaitu 7,0.