Ekstrak Teh Hijau Meningkatkan Ekspresi Er-Α Dan Jumlah Sel Epitel Kelenjar Endometrium Pada Tikus Wistar Yang Dipapar Sipermetrin

Main Author: Handayan, Ririn
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191086/1/RIRIN%20HANDAYANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191086/
Daftar Isi:
  • Infertilitas merupakan masalah medis yang banyak terjadi pada wanita karena gangguan sistem reproduksi. Faktor risiko terjadinya infertilitas ini adalah pengaruh paparan lingkungan salah satunya yaitu pestisida. Pestisida yang biasa digunakan petani adalah sipermetrin. Paparan sipermetrin dapat berdampak pada organ otak dan organ reproduksi. Pada otak, menyebabkan kerusakan hipotalamus melalui proses stres oksidatif. Kerusakan pada hipotalamus ini dapat mempengaruhi sekresi dari GnRH, LH dan FSH pada proses umpan balik hormon endogen. Rendahnya kadar LH dan FSH akan mempengaruhi proses folikulogenesis sehingga estrogen yang dihasilkan sedikit. Estrogen yang diproduksi selama maturasi folikel akan menstimulasi proliferasi sel epitel kelenjar pada endometrium. Estrogen dapat berfungsi jika berikatan dengan reseptornya. Pada endometrium RE-α jauh lebih tinggi dibandingkan RE-β. Salah satu jenis antioksidan alami yang dapat digunakan untuk menetralisir adanya ROS adalah teh hijau. Teh hijau dengan kandungan antioksidan yang tinggi mampu menghambat radikal bebas. Salah satu komponen teh hijau adalah flavonol yang umumnya dikenal sebagai catechin. Jenis cathecin yang paling utama pada teh hijau ini adalah EGCG. EGCG ini dapat melindungi tubuh dari reaksi stres oksidatif bekerja sama dengan vitamin antioksidan dan enzim antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pemberian ekstrak teh hijau dapat meningkatkan ekspresi ER-α dan jumlah sel epitel kelenjar endometrium pada tikus wistar yang dipapar sipermetrin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only with control group design, menggunakan 25 tikus betina yang dibagi kedalam lima kelompok. Kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (sipermetrin 20 mg/kg BB), PI (sipermetrin 20 mg/kg BB + ekstrak teh hijau 7 mg/kg BB), PII (sipermetrin 20 mg/kg BB + ekstrak teh hijau 14 mg/kg BB), dan PIII (sipermetrin 20 mg/kg BB + ekstrak teh hijau 28 mg/kg BB). Pemaparan dilakukan secara oral per sonde selama 28 hari. Proses pembedahan dilakukan setelah 28 hari pemaparan dan tikus berada pada fase proestrus. Pemeriksaan jumlah sel epitel kelenjar endometrium menggunakan metode Hematoxyline Eosin (HE) dan pemeriksaan ekpresi RE-α menggunakan metode imunohistokimia (IHK). Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova yang sebelumnya telah diuji prasyarat uji normalitas (Shapiro wilk) dan uji homogenitas. Dari hasil uji statistik One Way Anova didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak teh hijau meningkatkan ekspresi ER-α dan jumlah sel epitel kelenjar endometrium pada tikus betina yang dipapar sipermetrin. Dosis ekstrak teh hijau yang paling berpengaruh yaitu pada kelompok P3 (kelompok yang diberi sipermetrin 20 mg/kg BB dan ekstrak teh hijau 28 mg/kg BB). Dimana P3 memiliki rata – rata yang paling tinggi dibandingkan dengan P2 dan P1, tidak berbeda signifikan dengan KN namun berbeda signifikan dengan KP. Sedangkan P1 memiliki rata – rata paling rendah dibandingkan dengan P2 dan P3, tidak berbeda signifikan dengan KP dan berbeda signifikan dengan KN. Pada penelitian ini pemberian ekstrak teh hijau dapat meningkatkan ekspresi ER-α dan jumlah sel epitel kelenjar endometrium pada tikus betina yang dipapar sipermetrin. Kemungkinan kandungan polifenol yang tinggi dari ekstrak teh hijau memiliki efek perlindungan terhadap ROS yang ditimbulkan oleh sipermetrin sehingga mampu meningkatkan ER-α dan jumlah sel epitel kelenjar endometrium. Peningkatan ekspresi ER- α menyebabkan jumlah sel yang mengalami proliferasi semakin meningkat sehingga jumlah sel epitel kelenjar endometrium yang dihasilkan semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau mampu meningkatkan ekspresi ER-α dan jumlah sel epitel kelenjar endometrium pada tikus wistar yang dipapar sipermetrin