Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus) terhadap Daya Hambat Bakteri Pseudomonas fluorescens secara In Vitro

Main Authors: Tampubolon, Genesia Gerrine Lucia, Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, M.S, Ir. Ellana Sanoesi, M.P
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191074/1/Genesia%20Gerrine%20Lucia%20T.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191074/
Daftar Isi:
  • Upaya peningkatan produktivitas dan skala produksi dari budidaya perikanan perlu didukung dengan berbagai bentuk pengontrolan terhadap usaha budidaya terkait. Kurangnya pengontrolan akan menyebabkan kendala berupa penyakit. Kendala utama dalam kegiatan budidaya perikanan yaitu adanya penyakit infeksi. Salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada ikan adalah Pseudomonas fluorescens. Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pemberian antibiotik. Akan tetapi, penggunaan antibiotik secara terus menerus dapat menyebabkan residu antibiotik mengendap di dasar perairan dan bakteri yang ada di perairan terkait mengalami peningkatan resistensi antibiotik. Efek samping yang diperoleh dari penggunaan antibiotik mendorong adanya inovasi untuk menggunakan bahan alami sebagai pengganti antibiotik salah satunya yaitu daun keji beling (Strobilanthes crispus). Daun keji beling memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif serta mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun keji beling (S. crispus) terhadap daya hambat bakteri P. fluorescens secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Desember 2021 – Januari 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dosis ekstrak kasar daun keji beling yang meliputi perlakuan A (30 ppm), perlakuan B (60 ppm), perlakuan C (90 ppm), perlakuan D (120 ppm), dan perlakuan E (150 ppm). Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar daun keji beling berpengaruh terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens pada uji cakram. Hubungan antara dosis ekstrak kasar daun keji beling dengan diameter zona hambat yang dihasilkan membentuk hubungan kuadratik dengan persamaan y = - 0,0006x2 + 0,1232x + 3,8028 dan koefesien determinasi (R2) sebesar 0,70. Nilai x optimal yang diperoleh berdasarkan turunan dari persamaan hasil uji polynomial orthogonal adalah 103 ppm. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kasar daun keji beling (S. crispus) efektif digunakan untuk menghambat bahkan membunuh bakteri P. fluorescens. Ekstrak tersebut bersifat bakterisidal yang dapat membunuh suatu bakteri. Berdasarkan turunan dari persamaan hasil uji polynomial orthogonal, dosis yang optimal adalah 103 ppm.