Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Bening Lobster Pasir (Panulirus homarus) pada Unit Budidaya RAS (Resirculation Aquaculture System) dengan Pemberian Pakan yang Berbeda
Main Authors: | Indrajaya, Farhan Arya, Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M. Sc., Ir. Ellana Sanoesi, M. P. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191034/1/Farhan%20Arya%20Indrajaya.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191034/ |
Daftar Isi:
- Lobster merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Terdapat 6 jenis lobster di Indonesia, salah satunya adalah Lobster Pasir (P. homarus). Lobster pasir merupakan jenis lobster yang potensial untuk dikembangkan melalui sistem budidaya di Indonesia. Hal ini dikarenakan hasil tangkapan benih lobster pasir lebih banyak apabila dibandingkan dengan jenis lobster lainnya. Kegiatan budidaya lobster di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an di Pulau Lombok. Namun, segmen budidaya yang cukup banyak dilakukan merupakan segmen pembesaran, biasanya dilakukan di Keramba Jaring Apung (KJA) menggunakan benih lobster muda berukuran 5 sampai 7 gram yang berasal dari hasil tangkapan nelayan. Sedangkan, kegiatan budidaya dari segmen BBL (Benih Bening Lobster) masih belum banyak dilakukan. Hal ini dikarenakan rendahnya sintasan benih bening yang dibudidayakan. Mortalitas yang tinggi dalam budidaya lobster, umumnya disebabkan oleh kanibalisme. Kanibalisme terjadi dikarenakan adanya permasalahan pada pakan yang diberikan, seperti kurang atau tidak disukai oleh lobster. Pakan yang selama ini banyak diberikan pada budidaya lobster adalah pakan berupa ikan rucah. Ikan rucah memang dikenal memiliki harga yang relatif murah karena merupakan ikan-ikan kecil yang tidak sengaja tertangkap oleh nelayan atau sisa hasil pengolahan ikan dan tidak dikonsumsi oleh manusia. Namun, yang menjadi kendala adalah ketersediaan ikan rucah hanya ada pada musim tertentu. Oleh karena itu, perlu adanya pakan alternatif yang cocok sebagai pengganti ikan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan tingkat kelulus hidupan benih bening lobster pasir (P. homarus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 sampai Agustus 2021 di POKDAKAN Pesona Bahari Grand Watu Dodol Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dengan pemberian pakan A (buatan), B (ikan rucah), dan C (campuran ikan rucah dan pakan buatan). Pemeliharaan BBL dilakukan selama 30 hari dengan 2 kali pengambilan data sintasan dan pertumbuhan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada parameter utama panjang mutlak dan bobot mutlak berpengaruh nyata berdasarkan hasil analisis statistika dengan menggunakan One Way ANOVA (P<0,05), hal tersebut mengindikasikan bahwa kandungan serta nutrisi pada pakan buatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi benih bening lobster pasir (P. homarus), sedangkan pada parameter utama Survival Rate tidak berbeda nyata (P>0,05), hal tersebut mengindikasikan bahwa kondisi pemeliharaan yang homogen pada seluruh perlakuan, serta sesuai atau menyerupai dengan habitat aslinya.