Pengaruh Krim Rhodinol Daun Cymbopogon Winterianus 0,5% Terhadap Kepadatan Elastin Pada Kulit Tikus Rattus Norvegicus Yang Diinduksi Radiasi Ultraviolet B

Main Authors: Puspitasari, Galuh Dyah, dr. Aunur Rofiq, Sp.KK(K), dr. Lita Setyowatie, Sp.KK
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190984/1/Galuh%20Dyah%20Puspitasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190984/
Daftar Isi:
  • Penuaan kulit merupakan proses kompleks yang mengakibatkan beberapa perubahan fungsional dan estetika pada kulit yang dapat disebabkan oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor ekstrinsik yang paling utama adalah akibat paparan kumulatif radiasi UV dari matahari dan sumber UV buatan, oleh karena itu sering disebut juga sebagai photoaging. Sinar UV terbagi atas sinar UVA, UVB dan UVC dengan panjang gelombang yang berbeda. Sinar UVB memiliki daya penetrasi yang amat besar dan merupakan penyebab utama timbulnya kerutan-kerutan pada kulit. Radiasi sinar UVB yang berlebihan akan menyebabkan pembentukan reactive oxygen species (ROS). Pada konsentrasi yang lebih tinggi, ROS akan menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, asam lemak, karbohidrat dan protein, termasuk kolagen dan elastin. Reactive oxygen species akan menyebabkan stres oksidatif dan inflamasi kulit melalui aktivasi mitogen-activated protein kinase (MAPK) dan peningkatan regulasi faktor transkripsi, seperti activator protein-1 (AP-1) dan nuclear factor kappa-B (NF-κB). Selain itu, ROS yang distimulasi UVB dapat meningkatkan ekspresi matrix metalloproteinase (MMPs) pada fibroblas dan meningkatkan photoaging kulit. Aktivasi berbagai MMPs seperti MMP-1, -2, -3, -9, -12 dan -13 dapat merusak komponen ekstraseluler matriks termasuk elastin baik secara independen maupun bersama-sama, sehingga mempengaruhi remodelling jaringan serat elastin yang berpengaruh terhadap ketegangan dan elastisitas kulit. Minyak serai wangi (Cymbopogon winterianus) mengandung berbagai senyawa kimia yang telah terbukti memiliki kemampuan antimikroba, antikanker, antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, serta aromaterapi dengan komponen utamanya adalah sitronelal, sitronelol dan geraniol. Sitronelol dan geraniol memiliki titik didih yang berdekatan sehingga sulit dipisahkan, campuran keduanya disebut Rhodinol. Berdasarkan metode uji aktivitas antioksidan 1,1-diphenyl-2-picrylhy-drazyl (DPPH), sitronelol dan geraniol memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Oleh karena itu senyawa ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu agen yang mampu menghambat ROS, sehingga akan menurunkan aktivasi MMPs, dan selanjutnya dapat mencegah degradasi elastin dan memperbaiki elastisitas kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh krim Rhodinol daun Cymbopogon winterianus terhadap kepadatan elastin pada kulit tikus Rattus norvegicus yang diinduksi radiasi sinar UVB. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium Biosains Universitas Brawijaya. Kepadatan elastin diidentifikasi dari sediaan histopatologi dengan pewarnaan Verhoeff Van Gieson. Penelitian ini menggunakan hewan coba sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi kelompok kontrol yang diberi perlakuan pengolesan vehikulum dan kelompok perlakuan yang diberikan krim Rhodinol daun Cymbopogon winterianus 0.5%. Spesimen kulit tikus dianalisis dengan aplikasi software ImageJ 1.53c dan didapatkan persentase kepadatan elastin dari kedua kelompok tikus tersebut. Selanjutnya dilakukan Uji Normalitas dan uji homogenitas, dan didapatkan data terdistribusi dengan normal dan homogen (sig > 0.05). Sedangkan Uji Independent T-Test menunjukkan nilai signifikan dengan nilai P < 0,001. Hasil penelitian ini menunjukan kepadatan elastin pada kelompok perlakuan yang diberi krim Rhodinol daun Cymbopogon winterianus 0,5% lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kepadatan elastin pada kelompok kontrol yang diberi vehikulum.