Pengaruh Sekrup Ekspansi Transversal Pada Peranti Ortodonti Lepasan Terhadap Lebar Lengkung Gigi Rahang Atas Pada Maloklusi Kelas I Angle Disertai Gigi Anterior Berdesakan
Main Authors: | Walianto, Bagus Dewantara, drg. Endah Damaryanti,, Sp.Ort, drg. Chandra Wigati,, Sp.Ort |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190976/1/Bagus%20Dewantara%20Walianto.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190976/ |
Daftar Isi:
- Maloklusi kelas I Angle adalah kelainan dalam susunan gigi geligi berupa malposisi gigi atau malrelasi lengkung gigi dengan relasi Molar pertama permanen normal atau neutroklusi, namun terdapat kelainan pada garis oklusi atau malposisi gigi, seperti terdapatnya gigi anterior berdesakan. Gigi anterior berdesakan menyebabkan gangguan estetik pada seseorang. Untuk mengembalikan posisi gigi geligi sesuai lengkungnya, perlu dilakukan pencarian ruang terlebih dahulu. Salah satu cara untuk mencari ruang adalah dengan melakukan ekspansi lengkung gigi dengan menggunakan sekrup ekspansi transversal pada peranti ortodonti lepasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sekrup ekspansi transversal pada peranti ortodonti lepasan terhadap lebar lengkung gigi rahang atas pada kasus maloklusi kelas I Angle disertai gigi anterior berdesakan. Penelitian ini berupa penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 model studi pasien dengan maloklusi kelas I angle disertai gigi anterior berdesakan yang dirawat ortodonti menggunakan sekrup ekspansi transversal pada peranti ortodonti lepasan pada saat sebelum dan sesudah pemakaian sekrup ekspansi transversal. Lebar lengkung gigi berupa lebar interpremolar dan lebar intermolar diukur masing masing pada model studi sebelum dan sesudah pemakaian sekrup ekspansi transversal selama 12 sampai 24 minggu. Hasil penelitian melalui uji komparasi T berpasangan menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada lebar lengkung gigi sebelum dan sesudah pemakaian sekrup ekspansi transversal pada peranti ortodonti lepasan, dengan signifikansi lebih kecil dari α(0,000<0,050) pada lebar interpremolar dan lebih kecil dari α(0,000<0,050) pada lebar intermolar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh sekrup ekspansi transversal pada peranti ortodonti lepasan terhadap lebar lengkung gigi rahang atas pada kasus maloklusi kelas I Angle disertai gigi anterior berdesakan.