Analisis Penggunaan Ekstrak Daun Sendok (Plantago Major Linn.) Terhadap Profil Hematologi Dan Histopatologi Ginjal Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

Main Author: Dewi, Annisa Farhana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190878/1/ANNISA%20F.%20DEWI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190878/
Daftar Isi:
  • Konsumsi ikan di Indonesia mengalami peningkatan bersamaan dengan meningkatnya hasil produksi perikanan di Indonesia. Salah satu komoditas perikanan budidaya yang memiliki nilai ekonomis unggul seperti ikan mas (C. carpio) memiliki target produksi 785,800 pada tahun 2019. Peningkatan konsumsi serta target produksi ikan mas (C. carpio) yang diiringi dengan keterbatasan lahan dan tingginya aktifitas yang bersifat global menyebabkan lahirnya budidaya intensif yang akan memicu timbulnya penyakit seperti penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit MAS disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Munculnya penyakit ini dapat menyebabkan tingkat kematian pada ikan lebih dari 80%. Pengobatan yang selama ini telah dilakukan adalah dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan bakteri resisten dan meninggalkan residu pada lingkungan. Pengobatan dengan antibiotik ini dapat disubstitusikan dengan menggunakan bahan alami seperti daun sendok (P. major L.) yang merupakan salah satu rumput liar yang memiliki kandungan senyawa antibakteri seperti flavonoid, fenol, tannin dan saponin. Kandungan antibakteri tersebut secara umum mampu mengganggu membran permeabilitas sel bakteri dan menyebabkan lisisnya bakteri sehingga diduga mampu mengobati ikan mas (C. carpio) dari infeksi bakteri A. hydrophila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibakteri pada daun sendok (P. major L.) serta menganalisis hematologi dan ginjal ikan setelah diberi penambahan daun sendok dari infeksi bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – Maret 2019 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan terbagi menjadi dari 2 tahapan yaitu: (1) Ekstraksi daun sendok (P. major L.), Uji aktivitas antibakteri A. hydrophila (yaitu uji Co-culture dan cakram) dan karakterisasi senyawa antibakteri pada daun sendok (P. major L.) dengan uji fitokimia, FTIR dan UV-VIS; (2) Uji patogenitas bakteri A. hydrophila, uji toksisitas ekstrak daun sendok (P. major L.) dan pengaplikasian ekstrak daun sendok (P. major L.) yang bersifat antibakteri pada ikan mas (C. carpio) yang diinfeksi A. hydrophila pada skala laboratorium. Pemeliharaan dilakukan selama 7 hari. Kemudian dilakukan pengamatan hematologi yang terdiri dari eritrosit, hemoglobin, hematokrit, leukosit, differensial leukosit (limfosit, neutrofil, monosit), pengamatan histopatologi ginjal, pengamatan gejala klinis, kelulushidupan, dan kualitas air. Hasil dari penelitian tahap I diperoleh rendemen terbanyak dari ekstraksi menggunakan pelarut etanol. Kemudian hasil uji co-culture menunjukkan pelarut etanol memiliki nilai MBC lebih rendah dibandingkan dengan pelarut etil asetat, dimana pada dosis 100 ppm terjadi penurunan koloni bakteri. Hasil co-culture ini digunakan sebagai acuan penentuan dosis pada cakram yaitu 100,200,300,400 dan 500 ppm. Hasil uji cakram berturut – turut dari dosis terendah yaitu 8,30; iii 9,9;11,10; 12,11 dan 14 mm sedangkan perlakuan K(+) dengan menggunakan kloramfenikol diperoleh zona hambat sebesar 20,95 mm. Kemudian perlakuan K (-) dengan menggunakan DMSO tidak memberikan zona hambat pada pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Ekstrak etanol daun sendok (P. major L.) pada uji fitokimia diketahui mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin dan tanin. Kemudian hasil uji FTIR dan UV-VIS memperkuat hasil fitokomia dimana pada panjang gelombang tertentu mengindikasikan gugus fungsi fenol, flavonoid dan tanin. Hasil penelitian tahap II pada hematologi darah ikan mas (C. carpio) pasca perlakuan menunjukkan terjadinya pemulihan dari kondisi stress infeksi bakteri. Hasil uji anova menunjukkan ekstrak daun sendok berpengaruh pada hematologi (P<0,05) dengan dosis terbaik pada perlakuan D (300 ppm). Sedangkan histopatologi ginjal ikan mas (C. carpio) yang diinfeksi bakteri A. hydrophila menunjukkan terjadinya beberapa kerusakan seperti nekrosis, hemoragik dan melanomakrofag yang meningkat. Setelah pemberian ekstrak daun sendok (P. major L.) terjadi pengurangan kerusakan dengan signifikan (P<0,05) dengan dosis terbaik pada perlakuan D (300 ppm). Perlu adanya penelitian lebih lanjut ekstrak daun sendok (P. major L.) sebagai imunostimulan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan mas (C. carpio) terhadap invasi bakteri A. hydrophila.