Potensi Ekstrak Rumput Laut Ulva Lactuta Sebagai Imunostimulan Untuk Melawan V. Harveyi Pada Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

Main Author: Suleman, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190839/1/SULEMAN%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190839/
Daftar Isi:
  • Udang merupakan salah satu komoditas sektor perikanan yang bernilai ekonomi tinggi. Volume ekspor udang Indonesia masih tergolong fluktuatif, namun udang tetap menjadi salah satu komoditas andalan ekspor perikanan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi perikanan budidaya menurut komoditas utama 2010-2014 pada udang terus mengalami peningkatan pada tahun 2014 namun mengalami penurunan pada tahun 2015 Salah satu penyakit pada udang yaitu disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan vibriosis. Salah satu agensia penyebab vibriosis pada udang adalah Vibrio harveyi. Salah satu upaya dalam pencegahan penyakit yang disebabkan oleh V. harveyi pada udang adalah dengan menggunakan immunostimulan, vitamin dan hormon. Salah satu sumber immunostimulan yang bisa digunakan adalah rumput laut. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya potensi ekstrak Ulva lactuta, Saat ini penggunaan Ulva lactuta sebagai immunostimulan pada udang vanname melalui perendaman lalu diuji tantang bakteri V.harveyi belum pernah dilakukan penelitian. Uji efektivitas aplikasi rumput laut jenis Ulva lactuta sebagai immunostimulan pada udang L.vannamei dapat dilakukan dengan pengamatan berdasarkan beberapa parameter imun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa aktif pada ekstrak rumput laut Ulva lactuta yang berfungsi sebagai imunostimulan,menentukan dosis ekstrak rumput laut Ulva lactuta untuk meningkatkan sistem imun udang vannamei terhadap V.harveyi dan mengukur respon imun udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2018 di Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan rancangan percobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan dosis ekstrak rumput laut Ulva lactuta yang berbeda yaitu 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm, kontrol positif (tanpa pemberian ekstrak Ulva lactuta dan infeksi bakteri) dan kontrol negatif (infeksi bakteri tanpa pemberian ekstrak) melalui pemberian pada media pemeliharaan selama penelitian (6 hari) untuk meningkatkan sistem imun pada udang vaname. Parameter yang diamati yaitu total hemosit, aktivitas fagositosis, aktivitas phenoloksidase dan respiratory burst (RB). Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa hasil ekstrak kasar Ulva lactuta berbeda signifikan (p<0,05) terhadap perlakuan pemberian polisakarida Ulva lactuta. Nilai THC dari pemberian ekstrak kasar lebih tinggi setelah 3 jam pemberian sebesar 5,33±0,01 sel/ml, sedangkan diwaktu yang sama pada pemberian polisakarida sebesar 5,26±0,01. Setelah 24 jam kedua perlakuan ini mengalami penurunan menjadi 5,25±0,00 untuk pemberian ekstrak kasar dan 5,19±0,01 untuk perlakuan pemberian polisakarida. Hasil aktivitas fagositosis (AF) menunjukkan perlakuan pemberian ekstrak kasar berbeda signifikan (p<0,05) terhadap perlakuan pemberian x polisakarida. Hasil AF ekstrak kasar sebesar 69,67±3,06% dan polisakarida 53,67±2,08% pada jam 4 (3 jam setelah pemberian perlakuan). Sama halnya AF juga mengalami penurunan setelah pemberian imunostimulan selama 24 jam. Sehingga hasil yang didapatkan dari penelitian tahap I ini adalah perlakuan dengan pemberian ekstrak kasar Ulva lactuta menunjukkan hasil yang lebih baik untuk digunakan sebagai imunostimulan pada udang vaname yang ditandai dengan meningkatnya nilai THC dan aktivitas fagositosis. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa dosis 2 ppm menunjukkan berbeda signifikan (p<0,05) terhadap semua perlakuan dan semua parameter imun,hal ini diindikasikan bahwa dosis yang yang diberikan mampu menstimulasi dan meningkatkan sistem imun pada udang vaname. Nilai THC pada dosis 2 ppm sebesar 5,45±0,004, AF sebesar 73,33±2,08, PO sebesar 0,522±0,120 dan RB sebesar 0,401±0,16. Berdasarkan pengamatan kelulushidupan dosis 2 ppm menunjukkan tingkat kelulushidupan paling tinggi sebesar 63,3% pada akhir penelitian. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan masih pada batas normal sehingga tidak mengganggu kelulushidupan dan pertumbuhan udang. Kisaran parameter kualitas air selama penelitian adalah suhu berkisar antara 24-260c, pH berkisar antara 7,5-7,8, DO sebesar 4,55-5,63 mg/L dan salinitas sebesar 35 ppt. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil Uji FTIR menunjukkan terdapat beberapa senyawa pada ekstrak kasar rumput laut Ulva lactuta antara lain penyerapan panjang gelombang 3437,042 menunjukkan adanya ikatan hidroksilat (-OH), serapan panjang gelombang pada 1384,027 menunjukkan adanya ikatan senyawa fenol, serta pada serapan panjang gelombang 1200-800 menunjukkan adanya ikatan senyawa polisakarida. Pemberian dosis ekstrak kasar 2 ppm adalah dosis yang terbaik dibandingkan perlakuan kontrol dan dosis lainnya pada semua parameter imun. Pemberian imunostimulan ekstrak kasar Ulva lactuta mampu merangsang aktivitas non spesifik udang vaname pada dosis 1, 1,5 dan 2 ppm. Aktivitas imun tersebut ditandai dengan peningkatan nilai THC, aktivitas fagositosis, aktivitas Phenoloksidase, dan respiratory burst yang didukung dengan kelulushidupan yang tinggi. Setelah diinfeksi bakteri V.harveyi menunjukkan dosis 2 ppm menunjukkan berbeda signifikan (p<0,05) terhadap semua parameter imun. Serta saran berupa Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan waktu yang optimal setelah mengalami penurunan THC, AF, PO dan RB untuk menentukan penambahan booster.