Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Efikasi Diri Kader Kesehatan Jiwa Dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Pada Keluarga Di Wilayah Puskesmas Bantur

Main Author: Rosdiana, Yanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190828/1/Yanti%20Rosdiana.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190828/
Daftar Isi:
  • Prevalensi gangguan jiwa berat di jawa timur menduduki peringkat tertinggi ke-3 di Indonesia. Tingginya angka prevalensi ini menggambarkan bahwa masalah gangguan jiwa di Indonesia khususnya jawa timur cukup memprihatinkan, diitambah lagi dengan stigmatisasi atau pelabelan pada pasien gangguan jiwa bisa menyebabkan ketakutan pada pasien itu sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga tidak melaporkan ke tenaga kesehatan. Upaya awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran pasien gangguan jiwa dengan melakukan deteksi dini. Kader kesehatan jiwa merupakan tokoh masyarakat yang berperan penting pada pelaksanaan deteksi dini gangguan jiwa. Pentingnya peran dan fungsi kader kesehatan jiwa membuat meraka harus mempunya keyakinan diri (efikasi diri). Ada beberapa faktor yang membuat kader mempunyai efikasi diri dalam melakukan deteksi dini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri kader kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa pada keluarga di wilayak Puskesmas Bantur. Desain penelitian menggunakan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, ditentukan dengan teknik proportional random sampling yaitu sebanyak 138 responden. Analisis univariat pada karakteristik sosiodemografi dan masing-masing variabel penelitian. Analisis bivariat dengan Rank Speraman dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian Uji bivariat menunjukkan bahwa pengalaman (r=0,312, P=0,000), motivasi (r=0,302, P=0,000), dukungan sosial (r=0,258, P=0,002), dan pengetahuan (r=0,326, P=0,000) berhubungan positif dengan efikasi diri, sedangkan sikap berhubungan negatif dengan efikasi diri (r=-0,322, P=0,000). Hasil regresi logistik menunjukkan pengetahuan meningkatkan 5,8 kali efikasi diri pada kader (OR=5,819, P=0,031). Dalam penelitian ini faktor pengalaman, motivasi, dukungan sosial, sikap dan pengetahuan memiliki hubungan yang bermakna dengan efikasi diri kader kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa pada keluarga, namun pengetahuan menjadi faktor dengan hubungan paling dominan dibandingkan empat faktor lainnya.