Pemodelan Spasial Angka Partisipasi Murni (Apm) Pada Jenjang Pendidikan Smp Di Kota Mataram

Main Author: Rakhmah, Baiq Ismi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190813/1/BAIQ%20ISMI%20RAKHMAH%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190813/
Daftar Isi:
  • Perencanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan memajukan sektor pendidikan. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun yang dicanangkan pemerintah Indonesia sejalan dengan program internasional Sustainable Development Goals yaitu berusaha mewujudkan pemerataan pendidikan yang inklusif bagi semua orang tanpa terkecuali dengan target ketuntasan 100% tahun 2030. Indikator untuk mengetahui keberhasilan program tersebut adalah tingkat partisipasi pendidikan terdiri atas angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi sekolah (APS). Berdasarkan data Statisik Pendidikan tahun 2018, seluruh provinsi di Indonesia telah mencapai angka partisipasi kasar sebesar 100% bahkan melebihi pada semua jenjang pendidikan, sementara angka partisipasi murni jenjang sekolah menengah pertama masih bervariasi dan belum memenuhi target 100%. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk kota yang belum memenuhi target ketuntasan tersebut, hal ini diketahui dari catatan Badan Pusat Statistik Kota Mataram tahun 2017 bahwa angka partisipasi murni Kota Mataram baru mencapai 75,81%. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan mengukur peningkatan aspek pemerataan pendidikan melalui angka partisipasi murni jenjang SMP dan membuat pemodelan spasial faktorfaktor yang berpengaruh guna meningkatkan kinerja pendidikan di Kota Mataram. Hasil analisis regresi spasial angka partisipasi murni pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama di Kota Mataram dengan mempertimbangkan faktor lokasi atau kewilayahan menunjukkan bahwa capaian angka partisipasi murni sebesar 78.90%. Angka ini jelas sangat jauh dari target nasional maupun SDG’s karena terdapat kekurangan nilai yang harus dicapai sebesar 21.10% sedangkan model spasial yang digunakan untuk meningkatkan angka partisipasi murni sekolah menengah pertama adalah spatial autoregressive model (SAR) menghasilkan lima faktor penentu bagi peningkatan angka partisipasi yaitu kondisi jalan, jarak tempuh menuju sekolah, rasio murid terhadap guru, indeks paritas gender dan tingkat pendapatan kepala keluarga dengan nilai R-squared sebesar 0.971289 berarti kelima faktor tersebut secara signifikan memberikan pengaruh terhadap peningkatan angka partisipasi murni sekolah menengah pertama di Kota Mataram sebesar 97.12% dan sisanya 2,88% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian.