Assessment Of Biogas Production From Different Wastewater Substrates Using Marine Microalgae Dunaliella Salina
Main Author: | Abobaker, Mahmod Sidati Ali |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190810/1/MAHMOD%20SIDATI%20ALI%20ABOBAKER%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190810/ |
Daftar Isi:
- Meningkatnya energi global menyebabkan ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis karena tidak dapat diperbaharui dan pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan perubahan iklim akibat pelepasan CO2 ke udara. Oleh karena itu, kita perlu mengganti bahan bakar fosil dengan energi alternatif yang terbarukan dan berkelanjutan seperti biogas. Hype mikroalga beberapa tahun terakhir telah menghidupkan kembali penelitian produksi bahan bakar, karena mikroalga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan mengandung bahan organik yang tinggi, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai substrat terutama untuk biogas. Secara tradisional, biogas dihasilkan dari kotoran hewan. Namun mikroalga memiliki potensi aplikasi untuk difermentasi dan diubah menjadi biogas. Limbah cair tahu dan substrat whey banyak mengandung bahan organik dan secara alami menjadi habitat bakteri metanogen. Karya ini menjelaskan desain bioreaktor untuk menghasilkan biogas dari substrat tahu dan whey menggunakan mikroalga (Dunaliella salina). Bioreaktor dibuat dari tabung stainless steel dengan ukuran 250 ml juga dengan ketebalan 2 mm, dan dikelilingi oleh water jacket dengan tinggi 10 cm, diameter 8 cm. Suhu dikontrol menggunakan termokopel dan data logger, dipertahankan pada 38 o C sebagai derajat suhu tertinggi. Bioreaktor berisi sistem pengadukan untuk menjaga pencampuran yang baik. Pada bagian atas digunakan selang sebagai saluran keluar biogas dan diukur tekanan gasnya. Penelitian ini dilakukan selama 7, 14, dan 21 hari fermentasi anaerobik dengan derajat suhu yang berbeda untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap volume biogas dan metana. isi. Pembuatan biogas dilakukan di dalam reaktor pengadukan 250 ml dimana substrat dicampur dari 1 gram massa kering Dunaliella salina, 100 ml air limbah tahu dan 100 ml substrat whey di berbagai bioreaktor di sisi lain, dan 20 ml lumpur aktif sebagai persediaan inokulum. . Penentuan kadar metana menggunakan FID-Gas Chromatography, sedangkan penentuan volume biogas dihitung dari penurunan nilai Chemical Oxygen Demand (COD). Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan parameter suhu, tekanan, pH, COD, volume biogas, dan kandungan metana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan metana dan volume biogas memiliki korelasi langsung dengan waktu fermentasi. Gas metana diperoleh pada substrat tahu dengan laju yang bervariasi selama fermentasi hari 14 dan 21 pada suhu yang berbeda di bawah 38 o C. Tidak diperoleh gas metana dari proses ini. substrat selama periode fermentasi 7 hari sampai suhu dinaikkan menjadi 38 o C. Di sisi lain, gas metana tidak diperoleh dari substrat whey, meskipun pengujian dilakukan pada suhu yang berbeda dan diatur ke 38 o C