Analisis Neutral Grounding Resistors Mengatasi Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah Pada Generator GT 1.1 PT. Indonesia Power Grati POMU
Main Authors: | Alafia, Nurizza Salsa, Drs.Ir. Moch. Dhofir, M.T., Dr.Rini Nur Hasanah., S.T.M.Sc.IPM. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190760/1/NURIZZA%20SALSA%20ALAFIA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190760/ |
Daftar Isi:
- Generator menjadi salah satu komponen penting dalam sistem pembangkitan. Sehingga diperlukan sistem proteksi yang dapat menjaga generator dari gangguan pentanahan. Saat terdapat gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, sistem pentanahan titik netral akan membatasi arus gangguan dengan mengalirkan arus gangguan ke tanah. Stabilitas sistem kelistrikan dapat terganggu akibat adanya gangguan hubung singkat. Pembangkit listrik memiliki konfigurasi sistem yang antar komponennya saling terhubung untuk dapat menghasilkan energi listrik. Listrik tersebut dibangkitkan oleh generator secara kontinyu, sehingga diperlukan sistem pentanahan yang handal agar sistem terjaga. Penggunaan NGR pada pentanahan akan rentan mengalami kegagalan karena korosi, vibrasi, petir, human error, dan osilasi pada sistem tenaga frekuensi tinggi. Namun, apabila kegagalan NGR tidak terdeteksi akan menyebabkan kerusakan pada perlatan sistem tenaga karena risiko pentanahan langsung (solid grounding). Generator dengan pentanahan langsung memiliki nilai arus gangguan yang sangat tinggi. Arus gangguan yang terlalu tinggi dapat membahayakan generator karena dapat melelehkan seluruh tembaga pada stator. Maka dari itu diperlukan adanya pentanahan dengan menambahkan impedansi pada generator. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dan simulasi running short circuit menggunakan ETAP 12.6 pada pentanahan titik netral generator menggunakan NGR. Penggunaan metode pentanahan NGR, arus gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah dapat dikurangi dengan menentukan nilai NGR agar arus gangguan tidak melebihi batas aman pentanahan yaitu 25% dari arus gangguan tiga fasa ke tanah. Nilai NGR yang digunakan merupakan NGR tahanan rendah sesuai dengan yang diterapkan pada PT. Indonesia Power Grati POMU. Sebagai referensi, perhitungan dengan NGR tahanan tinggi juga dilakukan untuk mengetahui perbandingan nilai arus gangguan yang terjadi. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pentanahan titik netral generator menggunakan NGR mampu mengurangi nilai arus gangguan satu fasa ke tanah. Dimana arus gangguan satu fasa ke tanah yang muncul apabila menggunakan NGR tidak lebih dari nilai batas aman arus gangguan generator.