Pengaruh Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica) Pre Sampai Dengan Post Hatching Terhadap Catalase, Malondialdehyde, Dan Panjang Badan Larva Zebrafish Stunting

Main Author: Darwitri, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190732/1/DARWITRI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190732/
Daftar Isi:
  • Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dimana panjang badan sesuai umur <-2 SD berdasarkan grafik pertumbuhan anak WHO. Indonesia berada pada peringkat ke lima di dunia untuk jumlah anak stunting dengan prevalensi sebesar 37,2% pada tahun 2013. Paparan pestisida menjadi salah satu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya stunting. Rotenon merupakan pestisida alami yang bekerja menghambat kompleks I mitokondria sehingga terjadi peningkatan produksi ROS dan penurunan jumlah ATP. Pada pertumbuhan tulang, ROS dapat menghambat diferensiasi osteoblas dan merangsang osteoklastogenesis sehingga terjadi ketidakseimbangan pada proses formasi dan resorbsi tulang. ROS dapat menyerang polyunsaturated fatty acid menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid dengan salah satu biomarkernya adalah Malondialdehyde (MDA). Untuk menghentikan reaksi oksidasi dibutuhkan senyawa antioksidan. Catalase merupakan enzim antioksidan yang yang mengatalisis dismutasi hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen. Pegagan memiliki fitonutrien utama yaitu triterpenoid yang berperan sebagai antioksidan sehingga stress oksidatif dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) pada masa pre sampai dengan post hatching terhadap peningkatan kadar Catalase, penurunan kadar Malondialdehyde (MDA), dan peningkatan panjang badan, larva zebrafish (Danio rerio) yang diinduksi rotenon. Metode penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain post test only control group. Penelitian ini menggunakan larva zebrafish usia 2 hpf-6 dpf (n=30/kelompok) yang terdiri dari 5 kelompok yaitu kontrol, rotenon 12.5 ppb pada 2 hpf- 3 dpf, dan kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) yang diberikan rotenon 12.5 ppb 2 hpf- 3 dpf dan pegagan 5 μg/mL dengan lama paparan mulai 2 hpf sampai 4, 5 dan 6 dpf secara berurutan. Panjang badan diukur pada 3-6 dpf menggunakan software Immage Raster versi 3 dari Optilab versi 2.0. Malondialdehyde (MDA) dan catalase diukur menggunakan ELISA pada 6 dpf (n=5). Analsis statistik dilakukan dengan ANOVA menggunakan SPSS versi 23.0 dan dilanjutkan uji LSD dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan, pada usia 3 dpf (analog bayi baru lahir) tidak terdapat perbedaan yang signifikan panjang badan antara semua kelompok (p-value = 0,247). Pada usia 6 dpf (analog anak 2 tahun), terdapat perbedaan yang signifikan antar semua kelompok (p-value =0.000). Pada kelompok rotenon tejadi hambatan pertumbuhan panjang badan >2SD dibandingkan kontrol. Rotenon menghambat kompleks I mitokondria yang mengakibatkan peningkatan produksi ROS dan penurunan jumlah ATP. ROS dapat menghambat diferensiasi osteoblas dan merangsang osteoklastogenesis dengan meningkatkan ekspresi RANKL. ROS dapat menyerang PUFA menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid dengan salah satu biomarkernya adalah MDA. Hal ini ditandai dengan pada kelompok rotenon terjadi penurunan kadar catalase dan peningkatan MDA pada usia 6 dpf. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan panjang badan 6 dpf antara kelompok rotenon dengan semua kelompok perlakuan (p-value = 0,000). Pemberian pegagan pada kelompok P1, P2, dan P3 mampu mengkoreksi panjang badan sebesar 99,6%. Centella asiatica mengandung triterpen berperan sebagai antioksidan. Centella asiatica juga mengandung makronurien seperti karbohidrat, protein, dan serat serta mikronutrien seperti kalsiun dan zinc yang diperlukan dalam menunjang pertumbuhan linier. Pemberian pegagan selama 4, 5, dan 6 hari signifikan meningkatkan kadar catalase dan menurunkan kadar MDA dibandingkan kelompok rotenon (p-value = 0,000). Centella asiatica berpotensi sebagai scavenger radikal bebas superoksida, hidrogen peroksida, nitrit oksida dan hidroksil. Aktivitas scavenger ini akan menurunkan produksi vii ROS di dalam tubuh, yang akan berdampak pada penurunan kadar MDA. Centella asiatica dapat meningkatkan ekspresi gen Nrf2 sebagai faktor transkripsi yang dapat meningkatkan regulasi ekspresi gen yang mengkode protein antioksidan. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol pegagan 5 μg/mL dapat meningkatkan kadar catalase, menurunkan kadar Malodialdehyde, dan meningkatkan panjang badan pada larva zebrafish yang diinduksi rotenon.