Persepsi Petani Usahatani Padi Sawah Terhadap Perubahan Rekomendasi Dosis Pupuk Bersubsidi Tahun 2021 (Kasus pada Petani

Main Authors: Hidayatulloh, Amir Husin, Alia Fibrianingtyas,, SP., MP, Dr. Ir. Hendro Prasetyo,, M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190698/1/AMIR%20HUSIN%20HIDAYATULLOH.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190698/
Daftar Isi:
  • Peningkatan jumlah penduduk Indonesia setiap tahun membuat kebutuhan pangan juga mengalami peningkatan, pemerintah membuat kebijakan untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, salah satu kebijakan yang dibuat yaitu kebijakan alokasi pupuk yang setiap tahun selalu diperbarui. Kementrian Pertanian pada tahun 2020 membuat kebijakan Alokasi Subsidi Pupuk yang berisi rekomendasi dosis pupuk terbaru untuk tahun 2021. Para petani padi di Kecamatan Trowulan menjadi salah satu penerima kebijakan tersebut. Munculnya kebijakan tersebut justru membuat petani merasa resah karena petani khawatir dosis pupuk subsidi terbaru yang diberikan pemerintah menurun dan tidak mencukupi kebutuhan pupuk tanaman padi mereka. Petani juga merasa keberatan jika harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk non subsidi. Persepsi petani terhadap kebijakan akan menentukan penilaian petani terhadap kebijakan tersebut. Sehingga perlu untuk mengetahui persepsi petani, faktor yang berhubungan dengan persepsi petani dan perilaku petani dalam menerima atau menolak kebijakan perubahan dosis pupuk bersubsidi tahun 2021. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan menjadi informasi untuk membuat kebijakan selanjutnya. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Trowulan yakni pada Desa Temon dan Desa Domas pada bulan Maret hingga Juli 2021. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden 60 petani responden. Responden dipilih secara acak dari para petani padi di kedua desa sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data pada penelitian ini yaitu dengan analisis deskriptif dan skoring skala likert untuk mengidentifikasi isi kebijakan, persepsi petani, faktor yang berhubungan dengan persepsi dan perilaku petani. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan persepsi petani dengan perilaku petani menggunakan analisis korelasi Rank-Spearman dengan software SPSS. Hasil penelitian ini yaitu kebijakan perubahan dosis yang diatur oleh Permentan No. 49 tahun 2020 tidak dapat direalisasikan sepenuhnya oleh pemerintah Kabupaten Mojokerto karena terdapat keterbatasan anggaran daerah. Pemerintah Kabupaten Mojokerto kemudian membuat SK.Bupati Mojokerto No.188 tahun 2020 yang berisi dosis asli pupuk bersubsidi yang diterima petani padi di Kecamatan Trowulan. Dosis disosialisasikan kepada petani sekaligus sosialisasi pemupukan berimbang. Persepsi petani dari aspek kognitif menunjukkan hasil rendah pada indikator pengetahuan tentang perubahan dosis pupuk bersubsidi dan dampaknya. Namun menunjukkan hasil sedang pada indikator pengetahuan tentang pola pemupukan berimbang dan dampaknya. Persepsi dari aspek afektif menunjukkan hasil rendah pada indikator kesukaan terhadap perubahan dosis ii pupuk bersubsidi dan dampaknya. Namun menunjukkan hasil sedang pada indikator kesukaan terhadap pola pemupukan berimbang dan dampaknya. Hal ini menunjukkan bahwa petani merasa kecewa dengan dosis pupuk tahun 2021 namun dapat mengatasinya dengan menerapkan pemupukan berimbang. Sehingga dapat disimpulkan persepsi petani terhadap perubahan rekomendasi dosis pupuk bersusbidi tahun 2021 termasuk dalam kategori cukup baik. Faktor yang berhubungan dengan persepsi menunjukkan hasil siginifikan pada faktor eksternal yaitu akses informasi, kebiasaan tani, interaksi dengan penyuluh dan jabatan dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi petani lebih berhubungan dengan faktor eksternal pada lingkungan petani. Perilaku petani menunjukkan hasil rendah pada penerimaan dosis pupuk bersubsidi tahun 2021 namun menunjukkan hasil sedang pada indikator penerimaan kebijakan dan pembelian dosis pupuk bersubsidi. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih cukup menerima kebijakan perubahan dosis pupuk bersubsidi tahun 2021 meskipun dosis pupuk bersubsidi berkurang. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk mengkaji Kembali anggaran terkait pupuk bersubsidi agar lebih sesuai dengan kebutuhan petani. Bagi Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto diharapkan dapat meningkatkan jumlah penyuluhan dan sosialisasi terkait perubahan dosis dan pola pemupukan berimbang. Bagi penyuluh diharapkan dapat tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendamping petani. Bagi petani diharapkan dapat lebih terbuka lagi perilakunya terhadap kebijakan atau inovasi baru