Kecepatan Pengembangan Inovasi Dan Daya Saing: Kajian Terhadap Creative Destruction Sebagai Mediasi Dan Peran Pemerintah Sebagai Moderasi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Makanan Di Malang Raya
Main Author: | Taneo, Stefanus Yufra Menahen |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190634/1/Stefanus%20Yufra%20M.%20Taneo%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190634/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh kecepatan pengembangan inovasi terhadap daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) makanan dengan mediasi creative destruction dan peran pemerintah sebagai moderasi hubungan kecepatan pengembangan inovasi dan daya saing UKM makanan. Penelitian dilakukan terhadap UKM makanan yang terdaftar di Kantor Dinas Koperasi dan UKM di wilayah Malang Raya. Seluruh UKM yang terdaftar dijadikan sampel (sampel jenuh) sebanyak 161 UKM makanan. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner kemudian dilengkapi wawancara tidak terstuktur dengan 8 (delapan) pemilik sekaligus pengelola UKM makanan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan WarpPLS. Hasil penelitian membuktikan bahwa kecepatan pengembangan inovasi meningkatkan daya saing UKM makanan. Ide inovasi yang cepat diwujudkan dan lebih cepat memasuki pasar memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan daya saing. Creative destruction terbukti memediasi secara parsial pengaruh kecepatan pengembangan inovasi terhadap daya saing UKM makanan. Daya saing UKM makanan dapat ditingkatkan apabila kecepatan pengembangan inovasi diikuti dengan creative destruction, dengan meningkatkan kompetensi pekerja dan mempertahankan inovasi yang telah dicapai untuk memperkuat basis pasar. Temuan terakhir adalah peran pemerintah terbukti masih lemah dalam memperkuat hubungan kecepatan pengembangan inovasi dan daya saing UKM makanan. Peran pemerintah melalui fasilitas kredit, perizinan usaha, promosi, pemasaran, dan pelatihan telah dilakukan oleh pemerintah tetapi belum berdampak luas dalam memperkuat hubungan kecepatan pengembangan inovasi dan daya saing UKM makanan.