Kajian Literatur: Ekstraksi Antosianin dengan Berbagai Teknologi Ramah Lingkungan Mutakhir (Emerging Green Technology) dan Efikasi Khasiat Antosianin sebagai Antiinflamasi dan Antikolesterol System (GIS) (Studi Kasus di Perusahaan Umum Bulog Sub Divre Bojonegoro)
Main Authors: | Widhianto, Nadya, Prof. Dr. Teti Estiasih,, STP., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190610/1/Nadya%20Widhianto.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190610/ |
Daftar Isi:
- Antosianin merupakan senyawa pigmen yang memiliki keragaman warna yang luas, yaitu oranye, merah, magenta, ungu, violet, dan biru. Antosianin juga memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antikolesterol. Ekstraksi konvensional memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan pelarut organik dan energi dalam jumlah yang besar sehingga tidak bersifat ramah lingkungan. Selain itu, menghasilkan rendemen antosianin dan aktivitas antioksidan yang rendah. Aplikasi teknologi ramah lingkungan mutakhir telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode ekstraksi konvensional. Teknologi ramah lingkungan mutakhir seperti Ultrasound Assisted Extraction (UAE), Microwave Assisted Extraction (MAE), Ohmic Heating Assisted Extraction (OHAE), Pulsed Electric Field Assisted Extraction (PEF-AE), Pressurized Liquid Extraction (PLE), Supercritical Fluid Extraction (SFE), dan Enzyme Assisted Extraction (EAE) dapat mengurangi konsumsi energi dan pelarut organik, serta meningkatkan rendemen antosianin dan aktivitas antioksidan. Kedua parameter tersebut dikaji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi ekstraksi antosianin dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu, juga dikaji efikasi khasiat antosianin sebagai senyawa antiinflamasi dan antikolesterol. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kompilasi dan komparasi data sekunder berupa data penelitian dari jurnal internasional. Literatur yang digunakan diterbitkan dalam 10 tahun terakhir dan ditemukan di ScienceDirect, Proquest, Google Scholar, SINTA, Library Genesis, dan Google Books. Hasil komparasi data dikaji hingga menghasilkan kesimpulan akhir. Teknologi ramah lingkungan mutakhir mampu meningkatkan perolehan total antosianin sebesar 27,5-320,14% dan aktivitas antioksidan sebesar 5,89-1066,67% jika dibandingkan metode konvensional. Teknologi ramah lingkungan mutakhir dapat meningkatkan permeabilitas matriks sampel. Metode UAE memproduksi gelembung kavitasi yang pemecahannya mampu menimbulkan penipisan dan kerusakan pada membran sel. Iradiasi microwave pada metode MAE meningkatkan suhu dan tekanan internal sel sehingga terjadi pemecahan dinding sel. Pada metode OHAE terjadi konversi energi listrik menjadi energi panas sehingga sel mengalami kerusakan. Formasi pori pada membran sel yang disebut sebagai elektroporasi juga dapat terjadi baik pada metode OHAE maupun PEF-AE. Metode EAE menyebabkan degradasi dinding sel akibat aktivitas enzim. Metode PLE dan SFE memodifikasi karakteristik pelarut dan karakteristik antosianin. Suhu dan tekanan tinggi menurunkan viskositas dan tegangan permukaan pelarut, serta meningkatkan kelarutan antosianin. Analisis pada plasma manusia dan hewan coba yang mengonsumsi antosianin selama 14 hari, serta pada sel makrofag yang diinkubasi dengan ekstrak antosianin dan LPS menunjukkan penurunan respon inflamasi. Penurunan tersebut terjadi melalui inhibisi translokasi NF-κB dari sitoplasma menuju nukleus sehingga transkripsi sitokin proinflamasi (IL dan TNF-α) dan COX-2 dapat ditekan. Analisis sel CaCo-2 yang diinkubasi dengan ekstrak antosianin dan NBD kolesterol menunjukkan penurunan kadar kolesterol oleh antosianin yang terjadi melalui inhibisi aktivitas enzim lipase pankreas, penurunan kelarutan kolesterol dalam misel, dan pengikatan antosianin pada asam empedu sehingga menyebabkan presipitasi kolesterol dari larutan misel yang akan diserap oleh brush border usus halus. Penyerapan kolesterol di brush border dimediasi oleh protein NPC1L1. Antosianin dapat mengikat domain ekstraseluler protein tersebut sehingga penyerapan kolesterol terhambat. Peningkatan dosis antosianin akan meningkatkan efek antosianin sebagai antiinflamasi dan antikolesterol.