Studi Perencanaan Pola Operasi Waduk Latowu Provinsi Sulawesi Tenggara Guna Penyediaan Air Baku dan Air Irigasi
Main Author: | Abadi, Akbar Gama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1906/1/Abadi%2C%20Akbar%20Gama.pdf http://repository.ub.ac.id/1906/ |
Daftar Isi:
- Sumber daya air tawar adalah sumber daya yang terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa daerah dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap air bersih. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menampung air di waduk. Akan tetapi terdapat masalah yang seringkali terjadi di Indonesia adalah tingginya permintaan (demand) akan kebutuhan air, sedangkan ketersediaan (supply) yang ada belum tentu dapat tercukupi oleh adanya waduk. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan tentang pengoperasian waduk sehingga dapat memenuhi kebutuhan khususnya kebutuhan air baku. Dalam proses pengerjaan studi ini menggunakan data-data sekunder antara lain data penduduk, curah hujan, klimatologi, karakteristik DAS, dan teknis waduk. Data penduduk digunakan untuk menghitung kebutuhan air baku. Data hujan digunakan untuk menghitung debit andalan (inflow) (26,02%, 50,68%, 75,34%, 97,30%). Dalam simulasi operasi waduk menggunakan semua input data tersebut didapatkan debit outflow dengan jumlah penduduk yang dapat terlayani, serta menentukan keandalan waduk. Dalam penentuan aturan lepasan operasi embung didasarkan pada kebutuhan yang harus disuplai untuk pemenuhan air irigasi dan air baku penduduk. Dari hasil perhitungan kebutuhan air baku di Kecamatan Batu Putih, Porehu, Tolala, dan Malili pada tahun 2035 kebutuhan air baku sebesar 133,54 liter/detik. Debit inflow dengan beberapa kondisi keandalan (26,02%, 50,68%, 75,34%, 97,30%) didapatkan rata-rata sebesar 5,683 m3/detik. Dari perhitungan simulasi operasi waduk yang direncakan akan digunakan pada Waduk Latowu nantinya dapat melakukan pelayanan air irigasi pada wilayah irigasi seluas 1885,03 Ha, hal ini merupakan peningkatan dari luas tanam yang awalnya seluas 732,63 Ha.