Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub Das Kota Malang

Main Authors: Rochman, Hafid Nuri, Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM., Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190580/1/HAFID%20NURI%20ROCHMAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190580/
Daftar Isi:
  • Kota Malang merupakan daerah yang memiliki perkembangan yang cukup tinggi. Keadaan Kota Malang sudah banyak mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan Keadaan lingkungan dan tata guna lahan beralih fungsi menjadi area tertutup dan mengurangi lahan terbuka hijau. Kondisi inilah yeng memperburuk persoalan drainase di daerah tersebut akibatnya timbul masalah genangan dan banjir yang dapat merugikan manusia. Drainase merupakan bagian penting dalam perencanaan suatu kawasan khususnya daerah perkotaan. Sistem jaringan drianase perkotaan dapat memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa data spasial dan geografi dalam hal evaluasi saluran drainase yang ada dan perencanaan saluran drainase. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi saluran drainase yang menggunakan beberapa data diantaranya data hujan, dimensi saluran drainase eksisting, data topografi dan tata guna lahan di lokasi studi. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan kala ulang 10 tahun dengan metode rasional. Penentuan kala ulang yang digunakan berdasarkan genangan historis yang pernah terjadi. Hasil perhitungan debit digunakan untuk mengevaluasi kondisi saluran drainase. Hasil dari studi ini didapatkan dari 43 saluran yang ada pada lokasi studi dengan proyeksi debit air kotor selama 10 tahun ke depan didapatkan 8 saluran yang tidak mampu menampung besarnya debit rancangan sehingga diperlukan alternatif penanganan. Alternatif penanganan yang digunakan adalah perubahan dimensi saluran, kolam detensi, dan alat pemanen air hujan pada pemukiman. Rehabilitasi saluran dengan mempebesar dimensi saluran sebesar 0,1 m 1,3 m yang dilakukan pada 6 saluran. Penanganan menggunakan perencanaan kolam detensi dilakukan pada saluran yang memiliki lahan potensial seluas 4940 m2 dan mampu dibuat kolam detensi berbentuk segiempat dengan luas 3520 m2 yang memiliki volume sebesar 7072 m3 dengan pintu pengatur memiliki lebar 1,5 m pada outlet kolam detensi dan elevasi maksimum pada saluran yang ada di outlet +485,58. Penerapan bangunan air hujan diterapkan pada daerah pemukiman, dengan jumlah rumah yang potensial menggunakan alat pemanen air hujan sebanyak 10 rumah yang berasal dari hasil survey dengan ukuran dimensi tangki pemanen hujan berbentuk tabung yang meiliki ukuran jari jari 0,4 m dan tinggi 0,4 m untuk menampung debit rencana dengan kala ulang 10 tahun dan total volume yang dapat ditampung dengan alat pemanen hujan sebesar 0,157 m3 yang diterapkan pada 10 bangunan.