Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Rawit pada Era Pandemi COVID-19 (Kasus Petani di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur)
Main Authors: | Kusuma, Aditya Chandra, Putri Budi Setyowati,, SP.,M.Sc, Rini Mutisari,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190557/1/ADITYA%20CHANDRA%20KUSUMA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190557/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit merupakan salah satu komoditas holtikultura dengan tingkat fluktuasi harga yang tinggi, selain itu cabai rawit mempunyai stabilitas harga yang paling rendah dibandingkan dengan jenis cabai lainnya (Nauly, 2016). Desa Bendosari, Dusun Dadapan Kulon merupakan salah satu sentra cabai rawit di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sebagian besar petani berprofesi sebagai petani cabai rawit. Pendapatan petani salah satunya dipengaruhi oleh tingkat harga jual cabai, selain itu juga dipengaruhi oleh jumlah produksi, input, dan tenaga kerja (Ridha, 2017). Pandemi COVID-19 sekarang ini mengakibatkan nilai permintaan yang turun drastis sehingga penawaran yang melimpah menyebabkan penurunan harga, bahkan hingga mencapai Rp4.000/kg pada tahun 2020 dikutip dari (Kompas.com, 2020). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan yang dihadapi petani, tingkat pendapatan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan jumlah responden dengan rumus Slovin sebanyak 40 responden yang merupakan petani cabai rawit di Desa Bendosari. Pengumpulan data menggunakan bantuan kuesioner melalui wawancara langsung. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan dan metode analisis regresi linear berganda dengan model Cobb- Douglass. Analisis dilakukan dengan bantuan alat analisis STATA 14. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis tujuan pertama tentang perubahan yang dihadapi petani selama pandemi. Kemudian analisis pendaptan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani untuk menjawab tujuan kedua. Selanjutnya analsisi regresi linear berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai rawit. Hasil dari penelitian ini dengan tingkat pendapatan rata-rata dari 40 responden di Desa Bendosari mencapai Rp63.541.015,78/ha per musim tanam selama kurang kebih 9 bulan. Kemudian hasil dari analisis regresi Cobb-Douglass menunjukkan variabel independen luas lahan, pupuk urea, dan pupuk za berpengaruh secara parsial dengan arah positif dan signifikan sedangkan untuk variabel tenaga kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan. Selanjutnya variabel independen luas lahan, benih, pupuk kandang, pupuk Urea, pupuk Sp-36, pupuk Za, pupuk NPK, pestisida, tenaga kerja. Secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen produksi cabai rawit di Desa Bendosari. Adapun saran berdasarkan hasil uji regresi, diharapkan petani lebih dapat memaksimalkan penggunaan input. Khususnya untuk variabel benih, pupuk kandang, pupuk sp-36, pupuk NPK, dan pestisida yang kurang maksimal penggunaannya dan penambahan tenaga kerja yang terlalu berlebihan. Diharapkan petani semakin waspada dan salalu menjaga kesehatan selama pandemi untuk menjaga kestabilan produksi. Diharapkan juga pemerintah untuk memberikan bantuan ataupun pinjaman agar petani tetap dapat berproduksi cabai rawit.