Ketahanan Induksi Tanaman Padi Melalui Pemberian Kompos Daduk Tebu Terhadap Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stål.)

Main Authors: Taufiqurrahman, Achmad Fitriadi, Dr. Ir. Bambang Tri Rahardjo,, SU., Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190549/1/Achmad%20Fitriadi%20Taufiqurrahman.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190549/
Daftar Isi:
  • Padi merupakan komoditas tanaman pangan penghasil beras yang memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia. Ketersediaan beras menjadi prioritas utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan asupan karbohidrat. Beras dikonsumsi oleh kurang lebih 90% penduduk Indonesia sebagai makanan pokok sehari-hari. Permasalahan hama pada tanaman padi yang dianggap paling merusak yaitu wereng batang coklat (WBC) (Nilaparvata lugens Stål). Selama ini WBC dikendalikan menggunakan pestisida kimia sintetik. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran dan aturan berpotensi menimbulkan permasalahan baru. Oleh karena itu, pengembangan metode alternatif untuk mengendalikan hama padi menjadi sangat penting. Ketahanan induksi tanaman adalah salah satu komponen dalam strategi pengelolaan hama terpadu (PHT), yang dapat dijadikan alternatif perlindungan tanaman jangka panjang dan berkelanjutan dengan biaya rendah. Ketahanan induksi tanaman dapat dicapai dan diatur melalui pengelolaan budidaya tanaman. Pemupukan kompos yang mengandung silikat (Si) adalah praktik pengelolaan tanaman yang dapat memberikan ketahanan induksi pada tanaman. Hal tersebut terbukti dalam dekade terakhir telah ditemukan bahwa silikat berperan penting dalam ketahanan tanaman terhadap stres biotik. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pupuk kompos daduk tebu pada ketahanan tanaman padi terhadap hama wereng batang coklat; kandungan unsur silikat (SiO2) dan tingkat kekerasan pada batang tanaman padi; serta mempelajari mekanisme ketahanan pada tanaman padi akibat pemupukan kompos daduk tebu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2020. Penelitian dilakukan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Analisis kandungan silikat (SiO2) dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Analisis tingkat kekerasan batang tanaman padi dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari tanaman padi yang dipupuk kompos daduk tebu dengan variasi dosis (8, 11, 14, dan 17 t ha-1) dan kontrol tanpa pupuk kompos. Parameter pengamatan yang dilakuakan adalah mortalitas WBC, intensitas kerusakan tanaman padi, kandungan silikat pada batang padi dan tingkat kekerasan batang padi. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pemupukan kompos daduk tebu terhadap mortalitas WBC, Intensitas kerusakan padi, kandungan silikat pada batang padi dan kekerasan batang padi. Semakin tinggi dosis pupuk kompos yang diberikan mengakibatkan mortalitas WBC yang tinggi, intensitas kerusakan padi menjadi rendah, kandungan silikat batang padi lebih tinggi dan batang padi menjadi lebih keras.