Strategi Penghidupan Berkelanjutan Petani Berbasis Livelihood Assets Pasca Bencana Gunung Meletus (Studi Kasus di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Pasca Erupsi Gunung Kelud)

Main Authors: Illu, Abraham Ruylthon, Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin,, MS, Dr. Dwi Retno Andriani,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190537/1/Abraham%20Illu.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190537/
Daftar Isi:
  • Pertanian merupakan sektor andalan bagi perekonomian Indonesia terlebih bagi masyarakat di wilayah pedesaan. Dengan segala potensi pengembangan yang dimiliki, Indonesia juga memiliki ancaman serius terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, longsor, dan kekeringan yang mendatangkan kerugian yang amat besar, baik itu korban jiwa, harta-benda, kerusakan sarana prasarana, serta tertunda atau bahkan terhentinya aktivitas sosial maupun ekonomi. Gunung Kelud yang membentang di wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar merupakan salah satu gunung berapi di Jawa Timur yang tergolong aktif. Penghidupan masyarakat di kawasan Gunung Kelud bergantung besar pada sektor pertanian secara umum karena ketersediaan lahan yang subur akibat material vulkanik hasil erupsi. Meskipun begitu ancaman kerusakan primer dan sekunder gunung berapi yang sewaktu-waktu muncul dapat mengganggu penghidupan petani. Fenomena permasalahan ini membuat petani harus mampu merespon setiap peluang dan ancaman yang ada dalam melangsungkan kehidupan yang berdampingan dengan Gunung Kelud. Penelitian tentang strategi penghidupan berkelanjutan petani berbasis Livelihood Assets pasca erupsi Gunung Kelud ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan aset penghidupan petani dengan grafik pentagon aset, menganalisis pengaruh aset penghidupan terhadap strategi penghidupan petani dengan menggunakan analisis SEM Warp-PLS serta rekomendasi kerangka kerja penghidupan berkelanjutan petani di Desa Pandansari. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kuantitatif dengan menggunakan kuisioner, wawancara mendalam, observasi lapang dan studi pustaka. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi Gunung Kelud. Terpilih 75 orang petani dengan teknik simple random sampling sebagai responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset penghidupan berpengaruh signifikan terhadap strategi penghidupan petani di Desa Pandansari. Indikator terkuat aset penghidupan adalah modal sosial, sementara indikator modal alam adalah yang paling lemah. Indikator terkuat strategi penghidupan petani di Desa Pandansari adalah strategi diversifikasi. Sementara demografi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap strategi penghidupan petani di Desa Pandansari. Indikator terkuat demografi adalah pendapatan. Analisis variabel mediasi menunjukkan variabel xi demografi tidak mampu memediasi variabel penguasaan aset penghidupan terhadap variabel strategi penghidupan dalam pemodelan