Analisis Mitigasi Risiko Rantai Pasok Kecap Tugu Jawa dengan Integrasi House of Risk (HOR) dan Analytic Network Process (ANP) (Studi Kasus di UKM Jawa Sehati Mulia, Malang)

Main Authors: Hamiasiwi, Zolla Mellanisa, Wike Agustin Prima Dania,, STP, M.Eng, Ph.D., Riska Septifani,, STP, MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190521/1/Zolla%20Mellanisa%20Hamiasiwi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190521/
Daftar Isi:
  • Kecap merupakan produk hasil pengolahan bahan baku kedelai yang dilakukan perebusan dengan perlakukan fermentasi. Biasanya juga ditambahkan gula, garam, hingga rempah-rempah khas Indonesia yang akan menambah cita rasa kecap. Permintaan kecap semakin meningkat selaras dengan permintaan akan bahan bakunya berupa kedelai. UKM Jawa Sehati Mulia merupakan UKM yang berada di Malang dengan produknya berupa kecap. UKM ini selalu mengupayakan agar rantai pasoknya berjalan dengan baik sehingga produk kecap dapat didistribusikan dan sampai ke tangan konsumen. Anggota rantai pasok pada UKM ini yaitu pemasok, produsen, distributor, agen, reseller, dan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah dapat diidentifikasi risiko pada rantai pasok UKM Jawa Sehati Mulia, menentukan prioritas agen risiko, hingga memberikan saran atas tindak mitigasi yang tepat untuk diterapkan pada rantai pasok UKM Jawa Sehati Mulia. Metode pendekatan yang dapat digunakan adalah House of Risk (HOR) dan metode Analytical Network Process (ANP). Metode ANP ini mampu merekomendasikan keterkaitan antara satu set elemen maupun elemen yang berbeda dan menyebabkan hasil lebih akurat. Metode HOR akan membantu dalam menganalisis prioritas agen risiko dan prioritas mitigasi risiko, sedangkan metode ANP akan memberikan bobot yang menjadi input dalam HOR 1 berupa nilai severity dan occurrence. Hasil penelitian pada rantai pasok Kecap Tugu Jawa di UKM Jawa Sehati Mulia, didapatkan lima prioritas agen risiko yang dievaluasi dengan diagram pareto berdasarkan nilai ARP tertinggi. Agen risiko tersebut adalah penanganan hama dan penyakit kurang rutin (A1), karakteristik tanah kurang sesuai (A2), benih kurang berkualitas (A3), cuaca/iklim tidak pasti (A4) dan terakhir yaitu permintaan konsumen tidak pasti (A9). Enam mitigasi risiko adalah keluaran dari penelitian ini yang akan diusulkan kepada pelaku rantai pasok Kecap Tugu Jawa berupa penerapan prinsip pengelolaan hama penyakit terpadu (PA1), perencanaan pola tanam (PA4), peramalan cuaca/iklim (PA5), pengondisian tanah (PA2), peramalan permintaan (PA6), penentuan faktor benih (PA3).