Strategi Pengembangan Ekowisata Edukasi Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Kawasan Pantai Taman Kabupaten Pacitan

Main Author: Putra, Heru Wiwoho Supadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190380/1/HERU%20WIWOHO%20SUPADI%20PUTRA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190380/
Daftar Isi:
  • Pantai Taman yang memiliki keindahan pantai sepanjang ± 2 km dan sebagai tempat konservasi penyu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan sebagai sarana edukasi sambil menikmati keindahan alam. Berbagai atraksi wisata dikembangkan agar obyek wisata tersebut menjadi destinasi wisata unggulan, seperti flying fox dan kolam renang. Masyarakat sekitar juga mendukung pengembangannya dengan membentuk Kelompok Masyarakat Konservasi Penyu untuk Wisata (KMKPW) “Taman Ria” dan menyepakati aktivitas konservasi penyu di pantai Taman melalui pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. Namun demikian kondisi saat ini masih belum banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut, karena adanya beberapa permasalahan, yaitu belum terpadunya pengelolaan obyek wisata, masih minimnya dukungan para pemangku kepentingan dan keterlibatan masyarakat setempat serta belum adanya konsep pengembangan obyek wisata pantai Taman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan menguji dimensi dan atribut yang berperan dalam pengembangan ekowisata edukasi berbasis partisipasi masyarakat di kawasan pantai Taman, (2) menjelaskan tentang peran dan tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung pengembangan ekowisata edukasi berbasis partisipasi masyarakat di kawasan pantai Taman, (3) merumuskan strategi yang tepat untuk mewujudkan pengembangan ekowisata edukasi berbasis partisipasi masyarakat pada obyek wisata pantai Taman sehingga menjadi destinasi yang menarik di kabupaten Pacitan. Metode yang digunakan dalam rencana penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis Multidimensional Scaling (MDS) dan Analisis SWOT. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner disertai observasi/pengamatan langsung di lapangan. Variabel yang diteliti adalah pengembangan ekowisata edukasi meliputi dimensi sosial budaya (pemberdayaan masyarakat setempat, budaya penduduk lokal, xi dan kualitas hidup masyarakat), dimensi ekonomi (aktivitas ekonomi, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan masyarakat), dimensi lingkungan (daya dukung lingkungan, ekologi dan teknologi ramah lingkungan), dimensi SDM dan kelembagaan (keterlibatan stakeholder, penguatan organisasi lokal, kepemimpinan lokal dan inovasi) serta dimensi edukasi (upaya konservasi, tingkat pemahaman masyarakat, dan kesiapan masyarakat menerima konsep ekowisata edukasi). Sedangkan variabel peran dan tingkat partisipasi masyarakat, meliputi dimensi perencanaan (penyampaian usulan rencana pengembangan ekowisata dan penyusunan rencana pengembangan ekowisata), dimensi pengelolaan (peran serta masyarakat dalam pengelolaan ekowisata, penyampaian informasi dan arahan pengelolaan ekowisata) serta dimensi pemantauan dan pengawasan (pemantauan dan pengawasan pengelolaan ekowisata). Berdasarkan hasil analisis MDS, status keberlanjutan pengelolaan ekowisata edukasi di kawasan pantai Taman secara multidimensi maupun masing-masing dimensi berada pada status cukup berkelanjutan dengan nilai indeks keberlanjutan sebesar 70,084. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan yang dilakukan sekarang cenderung ke arah yang cukup baik walaupun masih dalam kategori cukup berkelanjutan. Dimensi sosial budaya merupakan dimensi yang paling unggul, sedangkan dimensi lingkungan merupakan dimensi yang paling rendah. Untuk mencapai suatu pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan keseimbangan antar dimensi melalui perbaikan terhadap atribut-atribut yang sensitif berpengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutan masing-masing dimensi dan mempertahankan atribut-atribut yang sudah mendukung keberlanjutan agar tidak mengalami penurunan. Selanjutnya dilihat dari partisipasi masyarakat, nilai indeks keberlanjutan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekowisata edukasi secara multidimesi sebesar 46,864 atau kurang berkelanjutan. Dengan kata lain keterlibatan masyarakat dalam ekowisata edukasi kurang mendukung keberlanjutan. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi perencanaan merupakan dimensi yang paling unggul, sedangkan dimensi pemantauan dan pengawasan merupakan dimensi yang paling rendah. Untuk mencapai tingkat partisipasi masyarakat yang berkelanjutan diperlukan keseimbangan antar dimensi dengan cara meningkatkan peran setiap atribut yang memberikan dampak positif dan menekan setiap atribut yang dapat berdampak negatif. Tingkat partisipasi masyarakat sesuai tangga partisipatif Arnstein dari aspek perencanaan dan aspek pengelolaan telah mencapai tingkat partisipasi placation yang termasuk dalam kategori tokensim (menerima ketentuan). Sedangkan dari aspek pemantauan dan pengawasan telah mencapai tingkat partisipasi consultation yang termasuk dalam kategori tokenism (menerima ketentuan).