Ekstraksi Tanin dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Bahan Pewarna Alami menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction (MAE)
Main Authors: | Laelatin, Lilik, Dr. Ir. Susinggih Wijana,, MS, Arie Febrianto Mulyadi,, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190361/1/LILIK%20LAELATIN.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190361/ |
Daftar Isi:
- Pohon rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman tropis yang berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Salah satu daerah penghasil rambutan yaitu Kabupaten Blitar dengan jumlah pohon rambutan di Kabupaten Blitar pada tahun 2019 sebanyak 28.972 pohon. Pohon rambutan memiliki banyak manfaat dari bagian akar hingga biji. Salah satu bagian yang bermanfaat dari pohon rambutan yaitu daun dimana terdapat kandungan tanin dan saponin pada daun rambutan. Kandungan tanin tersebut dapat digunakan sebagai bahan pewarna berupa warna kecoklatan. Ekstraksi tanin dari daun rambutan menggunakan metode microwave assisted extraction (MAE) yang dilakukan dalam penelitian ini dengan memperhatikan faktor daya microwave (80, 120, dan 160 watt) dan waktu ekstraksi (1, 3, dan 5 menit) untuk mendapatkan hasil ekstraksi terbaik sehingga kualitas bahan pewarna yang diperoleh memiliki kualitas warna yang baik. Rancangan percobaan tersebut menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 kali percobaan dan data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA (α=0,05). Perlakuan terbaik dari penelitian ini yaitu perlakuan 120 watt 5 menit dengan nilai kadar air 96,66%, nilai rendemen bahan kering 0,66%, nilai pH 4,97, tingkat kecerahan (L*), kemerahan (a*) dan kekuningan (b*) berturut-turut 19,80, 3,77, dan 17,94, serta kadar tanin 30,71 mg GAE/g. Nilai koefisien transfer massa tertinggi berada pada daya 120 watt sebesar 0,150386/ menit