Pengaruh Penambahan Sludge Industri Susu Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)

Main Authors: Salam, Hafizh Nur, Fajri Anugroho,, STP, M.Agr., Dr. Eng. Evi Kurniati., STP. MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190307/1/Hafizh%20Nur%20Salam.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190307/
Daftar Isi:
  • Perkembangan industri pengolahan susu menyebabkan peningkatan limbah organik yang akan dibuang ke lingkungan. Limbah susu yang terakumulasi membuat kondisi lingkungan sekitar akan tercemar. Limbah industri pengolahan susu memiliki manfaat sebab limbah ini memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan banyaknya limbah sludge industri pengolahan susu menjadi media tanam untuk tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dalam skala laboratorium dengan fokus pembahasan yaitu unsur hara nitrogen pada media tanam. Faktor penambahan berat sludge susu sebagai media tanam dalam lima perlakuan dengan berat sludge 0 kontrol gram (P1), 30 gram (P2), 120 gram (P3), 210 gram (P4), dan 300 gram (P5) dalam 1,2 kg media tanam dengan masing-masing 3 pengulangan. Total nitrogen, yield, jumlah dan luas daun tanaman sawi hijau, dan temperatur, pH, dan sisa nitrat media tanam. Adanya pengaruh yang nyata dari penambahan sludge terhadap total nitrogen, jumlah dan luas daun, serta berat basah dan kering tanaman. Perlakuan P3, P4, P5 terlihat adanya perbedaan yang sangat nyata terhadap kontrol (P1). Hasil uji pada total nitrogen, luas daun, berat basah tanaman menunjukan P5 memiliki hasil yang paling besar daripada perlakuan lain dengan rata-rata total nitrogen 4,47%, luas daun 359,647 cm2, dan berat basah 297,67 g, sedangkan jumlah daun dan berat kering yang paling besar adalah P4 dengan 20 helai daun dan 31,91 g berat kering. Uji Anova konsentrasai sisa nitrat media tanam pasca panen menunjukan tidak adanya pengaruh dari perlakuan. Rata-rata sisa nitrat paling sedikit adalah P1 dengan sisa sebanyak 125,45 mg/kg dan terbanyak adalah P5 dengan sisa sebanyak 307,375 mg/kg nitrat.