Dinamika Proses Agenda Setting Program Bedah Rumah di Kabupaten Kediri
Main Authors: | Herlina, Neni Rosa, Dr. Drs. Sarwono, M.Si, Martina Purwaning Diah, S.AP, M.AP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190284/1/NENI%20ROSA%20HERLINA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190284/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan data rumah tidak layak huni nasional yang bersumber dari website ertlh dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah rumah tidak layak huni di kabupaten kediri. Untuk saat ini usaha Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri dalam menekan angka jumlah rumah tidak layak huni adalah dengan menerapkan program bedah rumah. Dapat diketahui pula penerapan program bedah rumah di Kabupaten Kediri kurang efektif dalam mengentaskan permasalahan rumah tidak layak huni di Kabupaten Kediri. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang baik untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan program bedah rumah yang ada di Desa Wates, mengetahui kendala-kendala dalam implementasi program bedah rumah dan mengetahui peran stakheolders kebijakan dalam program bedah rumah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah yang pertama terkait proses agenda setting dari program bedah rumah yang ada di kabupaten kediri dengan menggunakan tahapan agenda setting yang dikemukakan oleh Anderson, kedua yaitu terkait stakeholders yang terlibat dalam proses agenda setting program bedah rumah, dan yang terakhir adalah kendala dan tantangan dalam proses agenda setting program bedah rumah. Hasil penelitian ini memberikan fakta bahwa agenda setting program bedah rumah di Kabupaten Kediri perlu adanya pembahasan ulang, karena kebijakan terkait program bedah rumah belum diselaraskan antara program pemerintah daerah dengan program yang ada di pemerintah desa. Stakeholders yang terlibat dapat dibagi menjadi dua yaitu official actors yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, DPRD Kabupaten Kediri, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Bappeda, dan kepala desa, dan unofficial actors yaitu masyarakat penerima dan media massa. Kendala dalam proses agenda setting adalah terkait pandemic covid- 19 dan terkait anggaran sedangkan tantangan dalam proses agenda setting adalah terkait pengelolaan anggaran yang terbatas sehingga sumber daya manusia dalam pelaksanaan program bedah rumah harus lebih ahli dalam perencanaan kerangka bedah rumah.